Banjir bandang menerjang Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, menyisakan trauma bagi para korban. Terutama pada anak-anak yang ikut terdampak bencana banjir.
Kemensos melalui Taruna siaga bencana (Tagana) Jawa Timur, memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) pasca banjir bandang Kalibaru. Trauma healing atau pemulihan psikoligis diberikan kepada anak korban penyintas banjir.
"Terutama bagi mereka (Penyintas banjir) yang rentan. Ada anak-anak, lansia, ibu hamil, maupun disabilitas," ujar Twiadi selaku Koordinator Tagana Provinsi Jawa Timur kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian trauma healing, kata Twiadi, diberikan untuk mengembalikan kembali fungsi psikologis anak. Sebab, psikologis anak maupun usia rentan tentunya mengalami tekanan ketika bencana banjir datang.
"Kita kembalikan fungsi psikologis mereka seperti semula lewat berbagai bentuk kegiatan," ujarnya.
Layanan dukungan sosial atau trauma healing yang diberikan kemensos bentuk kegiatannya bersifat edukasi, rekreasional maupun religi.
"Sehingga anak-anak walaupun dalam situasi bencana sendiri masalah edukasi maupun religi tetap mendapatkan haknya. Dan anak- anak tetap bisa bergembira, tetap belajar dan bisa menjalanka ibadah kembali," jelasnya.
Untuk ibu hamil, lansia maupun disabilitas, masih kata Twiadi, trauma healing diberikan sesuai dengan kebutuhan dasar mereka. Yang sifatnya penjangkauan.
"Paling tidak mereka (lansia, ibu hamil, dan disabilitas) kebutuhan dasar psikologinya terpenuhi," terangnya.
"Pelayanan kebutuhan dasar sudah tercukupi dengan baik dan lancar. Termasuk kebutuhan kasur lipat yang sebelumnya mengalami kekurangan," ujarnya.
Untuk pelayanan makanan siap saji, sambung Ilzam, disuplai dari dapur umum berkapasitas produksi 4.500 nasi bungkus sehari. Dan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak banjir.
"Jadi 1.500 kali tiga. Kita asumsikan ini (Makanan siap saji) maksimal 7 hari. Diharapkan, masyarakat bisa masak secara normal dan beraktivitas kembali" sambungnya.
Selain kebutuhan dasar, pelayanan kesehatan telah disiagakan selama 24 jam penuh di posko terpadu yang dipusatkan di Kantor Desa Kalibaru Wetan. Dan petugas secara berkala melakukan pengecekan langsung ke setiap rumah warga terdampak.
"Terkait keluhan kesehatan masih ada beberapa. Untuk itu secara berkala tim kesehatan dari Dinas Kesehatan Banyuwangi keliling selama 24 jam menjangkau setiap rumah warga terdampak," terang Ilzam.
Desa Kalibaru Wetan menjadi wilayah terparah terjangan banjir bandang, pada Kamis (3/11) malam. Setidaknya, 363 kepala keluarga (KK) terdampak terjangan banjir bandang Sungai Yas Kalibaru. Dijumlahkan dari KK tersebut, total ada 1143 jiwa terdampak terjangan banjir bandang.
Banjir menghanyutkan 36 rumah, 22 rumah rusak sedang, dan 19 rumah mengalami kerusakan ringan. Tujuh sepeda motor dan 3 mobil ikut terbawa arus banjir. Puluhan ternak milik warga juga ikut terbawa arus.
Banjir juga memutus saluran air bersih dan merusak jalan Desa Kalibaru Wetan sepanjang 75 meter lebar 3,5 m. Total 5 desa di Kecamatan Kalibaru terdampak banjir disebabkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah tersebut.
Simak Video "Anak Guru SD yang Ditinggal Bunuh Diri Sekeluarga Diberi Trauma Healing"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/fat)