PTPN XII Bantah Banjir Bandang Kalibaru Disebabkan Alih Fungsi Lahan

PTPN XII Bantah Banjir Bandang Kalibaru Disebabkan Alih Fungsi Lahan

Ardian Fanani - detikJatim
Minggu, 06 Nov 2022 14:31 WIB
Banjir bandang kalibaru banyuwangi
Petugas dan warga Kalibaru membersihkan puing-puing tersisa usai disapu banjir bandang. (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII wilayah Banyuwangi menjawab tudingan penyebab banjir bandang di Kalibaru karena alih fungsi lahan dan tanaman.

Koordinator PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII wilayah Banyuwangi Sanuri membenarkan bahwa memang terjadi alih fungsi lahan di hulu.

"Memang terjadi alih fungsi lahan dari tanaman kakao menjadi tanaman tebu," akunya kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, lanjut Sanuri, alih fungsi lahan dari tanaman kakao menjadi tanaman tebu bukan merupakan penyebab utama banjir yang melanda lima desa tersebut.

Alih fungsi lahan itu, kata dia, hanya menjadi indikator terjadi banjir dan bukan merupakan penyebab utama. Namun yang perlu diperhatikan adalah curah hujan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya kekuatan akar tanaman kakao dan tanaman tebu beda tipis. Hal ini bukan merupakan patokan. Jadi, karena kebetulan saja," kata Sanuri saat dikonfirmasi terpisah di posko banjir Kalibaru.

Sanuri menambahkan, dari data Dinas PU Pengairan Banyuwangi, curah hujan di wilayah Kalibaru memang tergolong tinggi pada Kamis (3/11). Jadi bisa dikatakan, hal itulah yang menjadi penyebab utama banjir.

"Bukan saatnya mencari kambing hitam, siapa yang harus bertanggung jawab dalam musibah ini. Namun, lebih mencari solusi bagaimana ke depan tidak terjadi hal serupa," tambahnya.

Sementara itu, pihaknya mengoptimalkan bantuan terhadap korban banjir. Baik berupa bantuan materiil maupun bantuan pembersihan lokasi banjir bandang.

"Kami waktu itu langsung turun ke lapangan. Membantu warga membersihkan lingkungan dan rumah warga terdampak banjir," pungkasnya.

Warga Kecamatan Kalibaru sendiri menyinyalir adanya alih fungsi lahan di perkebunan membuat banjir bandang terjadi.

Sebelumnya, di wilayah perkebunan ditanami pepohonan keras yang menyerap air. Sementara beberapa bulan lalu, perkebunan di sekitar Kalibaru beralih fungsi tanaman tebu.

"Saya sejak lahir di sini tidak pernah saya lihat banjir, tapi ini terjadi. Kita menduga adanya alih fungsi lahan dan tanaman keras yang dilakukan perkebunan," ujar Rofik, warga Desa Kalibaru Wetan.

Pihaknya berharap, pihak perkebunan juga bertanggung jawab atas banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Kalibaru.

"Tentu harapan kami, ada pertanggungjawaban perkebunan dalam hal ini PTPN XII," tukasnya.




(fat/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads