Bencana banjir dan tanah longsor menerjang 3 kecamatan di Trenggalek. Sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum pun rusak. Pemkab Trenggalek menyiapkan langkah darurat.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan 3 kecamatan terdampak banjir adalah Watulimo, Munjungan, dan Kecamatan Gandusari.
"Wilayah terparah di Kecamatan Watulimo dan Munjungan. Di Munjungan ada beberapa jembatan yang putus, lalu ada akses darat dari Kampak-Munjungan juga putus tertimbun longsor," katanya, Jumat (4/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, khusus untuk bencana di Kecamatan Munjungan butuh penanganan cepat, terutama soal akses jalan. Saat ini wilayah Munjungan terisolir akibat putusnya jembatan dan tanah longsor.
Arifin menjelaskan untuk membuka konektivitas Kecamatan Munjungan, Pemkab Trenggalek tengah mengupayakan pembersihan titik longsor di Desa Besuki dengan memanfaatkan alat berat.
![]() |
"Kami harapkan hari ini akses dari Kampak ke Munjungan bisa dibuka kembali," jelasnya.
Sedangkan untuk jembatan putus di ruas Munjungan-Watulimo, pihaknya berkomunikasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) untuk memasang jembatan bailey.
"Kami tadi sudah dapat kepastian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, bahwa kami akan dibantu jembatan bailey, dengan bentang 30 meter," ujarnya.
Jembatan darurat itu akan dipasang di atas konstruksi jembatan lama di perbatasan Desa Bendoroto dengan Desa Bangun.
Utamakan konektivitas antarwilayah. Baca di halaman selanjutnya.
Pemasangan jembatan darurat itu dinilai penting demi mengantisipasi terjadinya longsor susulan di jalur Kampak-Munjungan.
"Karena kita tidak bisa memprediksi hujan, kalau terjadi longsor susulan di jalur Kampak -Munjungan maka bisa dipastikan akses ke Munjungan hanya bisa terakses lewat Kecamatan Panggul yang itu tentu butuh waktu 3 jam. Sehingga menyulitkan evakuasi maupun pengiriman logistik," ujarnya.
Arifin memastikan dalam kondisi darurat seperti ini bagian yang paling penting adalah menjaga konektivitas antarwilayah, sehingga arus distribusi logistik dan alat berat lancar.
"Jembatan yang putus ini rata-rata jembatan lama yang dikerjakan swakelola. Nah biasanya ada tiang penyangga pada bagian tengah, padahal itu berpotensi menimbukkan penyumbatan," jelasnya.
![]() |
Bupati Arifin menambahkan ke depan pihaknya akan segera melakukan perencanaan untuk merevitalisasi infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak.
"Saat ini kami juga fokus untuk melakukan normalisasi sungai agar alirannya kembali lancar. Material yang terbawa banjir dikeruk, sedangkan titik-titik yang ambrol akan dipasang bronjong," imbuhnya.
Pemerintah mengapresiasi sejumlah relawan kebencanaan yang telah terjun langsung untuk membantu penanganan dampak banjir maupun tanah longsor.
"Terima kasih untuk semua relawan yang telah membantu penanganan banjir dan longsor,' kata Nur Arifin.