Bencana banjir dan longsor menerjang Kecamatan Watulimo dan Munjungan, Trenggalek, Kamis (3/11/2022) malam. Dampaknya saat ini akses masuk ke Munjungan terputus total akibat tertimbun material longsor dan jembatan putus.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Tri Puspitasari, mengatakan jalur utama yang tertutup total berada di Desa Besuki serta Desa Bangun, Kecamatan Munjungan.
"Di Besuki itu ada tanah longsor besar, sehingga harus dikeruk dengan alat berat. Kemudian di Bangun yang menghubungkan Kecamatan Munjungan dan Watulimo ada jembatan putus," kata Tri Puspitasari, Jumat (4/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal senada disampaikan Kapolsek Munjungan, AKP Budi Hartoyo. Menurutnya akses masuk ke Kecamatan Munjungan saat ini hanya bisa dijangkau dari Kecamatan Panggul, itupun kondisinya sulit diakses.
"Dari arah Panggul sampai Munjungan sini ada beberapa longsor kecil, sehingga di jalan banyak limpur dan licin," kata Budi.
Sementara banjir yang menerjang Desa Tawing, Bendoroto, Bangun dan Munjungan saat ini kondisinya telah surut. Masyarakat bergotong-royong membersihkan material yang terbawa banjir.
"Yang parah itu adalah dampak pascabanjir, karena ada sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak. Bahkan ini di Desa Bangun ada jembatan yang putus," ujarnya.
Dari pantauan detikJatim, banjir di Desa Prigi, Tasikmadu dan Margomulyo, Kecamatan Watulimo telah surut. Saat ini warga mulai melakukan proses pembersihan.
Tak hanya rumah warga yang tedampak, banjir di Kecamatan Watulimo juga merendam kawasan pertokoan, kantor pemerintahan dan sekolah.
"Kalau banjir sebelumnya itu yang terdampak wikayah timur Tasikmadu, nah sekarang barat," kata salah seorang warga, Agus.
(hil/fat)