Karnaval Nang Tunjungan berlangsung meriah dan ramai oleh warga Surabaya maupun luar kota. Wali Kota Eri Cahyadi mengajak kepala daerah dari Gerbang Kertasusila dan Forkopimda Surabaya untuk fashion show.
Eri mengajak Wawali Armuji, Forkopimda Surabaya, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari berlanggak-lenggok mengenakan batik dari UMKM Surabaya pada fashion show Karnaval Nang Tunjungan.
Para Bupati dan Wali Kota tersebut tak canggung tampil di atas panggung yang juga sebagai catwalk tersebut. Mereka yang saling berpasangan berlenggak lenggok layaknya peragawan/peragawati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Batik yang dikenakan pun beraneka ragam corak, bahkan ada yang dikombinasikan dengan tenun dari daerah gerbang kertasusila. Style fashion dan model busananya pun didesain oleh desainer yang berkolaborasi dengan pembatik pada proses pewarnaannya.
Sehingga pada momen Hari Batik Nasional, para kepala daerah dari gerbang kertasusila semakin mengembangkan batik tanah air. Bahkan bisa menjadi busana yang styles, tak hanya sebagai pakaian formal saja.
Para kepala daerah dan Forkopimda Surabaya satu persatu naik ke atas panggung berlenggak-lenggok. Tentunya memamerkan karya desain dan batik nusantara yang tak kalah apik dengan baju modern lainnya.
![]() |
Eri mengatakan memperingati Hari Batik ini ia mengenalkan batik khas Surabaya dengan berbagai corak, seperti Suro dan Bojo, Jembatan Suramadu, Semanggi dan masih banyak lagi yang telah didaftarkan hak ciptanya.
"Malam hari ini kita menggerakkan UMKM, kita coba menggerakkan semua UMKM. Sekaligus tadi memamerkan dan menggunakan batik Surabaya yang dipakai oleh kepala daerah gerbang kertasusila dan Forkopimda Surabaya. Alhamdulillah ini menunjukkan bahwa batik Surabaya sudah bisa kita masukkan ke daerah lainnya. Surabaya sekarang sudah ada ciri khas yang dimiliki dan akan terus dikembangkan sampai bisa ekspor ke manca negara," kata Eri saat membuka event Karnaval Nang Tunjungan, Minggu (30/10/2022).
Eri mengaku dirinya juga sudah bekerja sama dengan Gresik, Lamongan. karena memiliki tenun. Di mana batik dipakai kepala daerah merupakan gabungan tenun dan batik Surabaya.
![]() |
"Itu yang nanti dikembangkan untuk menaikkan UMKM Surabaya, sehingga menjadi nuansa batik yang luar biasa. Untuk pembatik dan designer kalian semua yang membawa batik di Surabaya dipatenkan dan semoga bisa go internasional," tambahnya.
Pada kegiatan fashion dalam Karnaval Nang Tunjungan, pemkot dibantu 16 desainer membuat batik dengan perpaduan warna untuk kepada daerah hingga Forkopimda Surabaya. Namun pada pencampuran warna pada batik dilakukan oleh pembatik Surabaya.
"Inilah hadirnya pemerintah kalau ingin mencapai yang maksimal, maka pemerintah hadir disana. Tidak hanya dipelajari dan dilepas, tapi mbatik didampingi desainer dan pencampuran warna kita dampingi. Insyaallah bisa maksimal," jelasnya.
![]() |
Karnaval Nang Tunjungan ini rencananya akan diadakan setiap tahun dan dimasukkan pada 2023 mendatang. "Sehingga wisatawan saat ke Surabaya tahu di bulan-bulan tertentu ada event apa," katanya.
Pada event ini, terdapat 24 stand UMKM makanan dan minuman, 42 stand fashion, 6 stand food truck dan 7 stand UMKM Tunjungan Romansa.
(esw/iwd)