Adanya Karnaval Nang Tunjungan membuat sejumlah ruas jalan padat dan merambat. Penutupan akses ke Jalan Tunjungan membuat kepadatan di ruas jalan sekitarnya.
Dari pantauan detikjatim, sekitar pukul 15.56 WIB dampak dari acara Karnaval Nang Tunjungan, sejumlah akses jalan dialihkan dan sempat terjadi kepadatan.
Seperti di Jalan Embong Malang, banyak warga yang menyeberang untuk menuju ke lokasi. Hal itu membuat pengendara roda empat melambat. Tidak terlihat petugas Dishub dan polisi mengatur arus lalu lintas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parkiran motor pengunjung di Jalan Embong Malang terlihat berjajar di bahu jalan. Begitu juga di kawasan Jalan Blauran yang menuju ke Tunjungan sudah dilakukan penutupan dengan menggunakan water barrier.
Jalan Tunjungan sendiri mulai ditutup sejak pukul 14.00 WIB hingga acara Karnaval Nang Tunjungan Selesai. Salah satu pengendara Sandi yang akan menuju ke arah Jalan Jimerto mengaku agak kerepotan. Sebab Jalan banyak yang ditutup.
"Tadi saya harus berputar ke Jalan Bubutan menuju Jalan Pahlawan dan melewati Alun-alun contong terus ke Genteng Kali," ungkap Sandi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tundjung mengatakan penutupan Jalan Tunjungan selama acara Karnaval Nang Tunjungan digelar akan ditutup sementara.
"Ditutup mulai pukul 15.00 WIB hingga acara Karnaval Nang Tunjungan selesai," kata Tundjung saat dihubungi detikJatim, Minggu (30/10/2022).
Tundjung menambahkan pihaknya juga telah melakukan pengalihan arus selama acara Karnaval Nang Tunjungan berlangsung.
Kendaraan yang berjalan dari Embong Malang menuju Blauran tidak boleh langsung belok ke kanan. Kendaraan dialihan menuju ke arahan Jalan Bubutan, kemudian lanjut putar balik di Jalan Pengela. Kemudian dari Jalan Gemblongan belok kiri ke Jalan Genteng Kali.
Selain itu, Dinas Perhubungan juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir bagi masyarakat yang akan melihat acara Karnaval Nang Tunjungan.
"Kantong-kantong parkir sudah disiapkan semua. Mereka bisa parkir di Jalan Kenari, Simpang Dukuh, Siola, Embong Malang," ungkap Tundjung.
(dnp/iwd)