Sederet Penyebab Mayat Bermunculan Usai Makam di Tulungagung Diterjang Banjir

Sederet Penyebab Mayat Bermunculan Usai Makam di Tulungagung Diterjang Banjir

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 28 Okt 2022 06:03 WIB
makam tulungagung diterjang banjir, mayat bermunculan
Mayat bermunculan di pemakaman Tulungagung usai diterjang banjir bandang. (Foto: Istimewa/Tangkapan Layar)
Tulungagung -

Banjir bandang sempat melanda Desa Padangan, Ngantru, Tulungagung dampak meluapnya Sungai Kaliboto pada Sabtu dan Minggu, 22 dan 23 Oktober 2022. Air menggenangi jalan dan permukiman warga. Tetapi yang jadi perhatian, banjir membuat 3 mayat di TPU Padangan bermunculan.

Sebuah video rekaman warga setempat yang menunjukkan fenomena mayat menyembul dari makam usai banjir bandang itu sempat viral di media sosial. Tak sedikit warganet yang mempertanyakan, bagaimana bisa mayat yang dikubur lebih dari 1,5 meter menyembul karena banjir?

Berdasarkan penjelasan dari pihak kepolisian yang didapat detikJatim ada sejumlah faktor yang menyebabkan bermunculannya ketiga mayat dari liang lahad masing-masing usai terjangan banjir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Jarak makam dengan sungai yang meluap sangat dekat

Kapolsek Ngantru AKP Sumaji menjelaskan banjir bandang di Desa Padangan, Ngantru bermula dari hujan deras yang memicu peningkatan debit air Sungai Kaliboto.

ADVERTISEMENT

Tingginya debit air membuat sungai tidak mampu menampung air hingga akhirnya meluap. Sumaji menyebutkan, aliran air luapan sungai yang deras itu langsung membanjiri area pemakaman dan menggerus tanah sejumlah makam.

"Tanggul sungai rendah dan air meluap. Sehingga membanjiri makam," kata Sumaji kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).

2. Banjir menerjang makam hingga 2 hari

Salah satu faktor munculnya 3 mayat di TPU Padangan karena tanah ketiga makam digerus banjir yang terjadi selama 2 hari. Banjir luapan Sungai Kaliboto itu tidak hanya menggenangi tapi seperti mengaliri pemakaman tersebut pada Sabtu dan Minggu.

"Banjir itu terjadi dua hari, Sabtu sama Minggu," kata Sumaji, Kamis (27/10/2022).

Mengenai derasnya aliran air luapan Sungai Kaliboto di TPU tersebut warga di desa itu sempat mengabadikannya dalam video yang juga menyebar di aplikasi perpesanan. Aliran banjir itu memang terlihat seperti sungai dangkal tapi beraliran deras.

3. Tanah ketiga makam lebih rendah dari makam lainnya

Derasnya aliran banjir luapan Sungai Kaliboto sebenarnya menjadi faktor utama yang menggerus tanah makam itu hingga jenazah di dalam liang lahad itu bermunculan.

Selain itu, Kapolsek Ngantru AKP Sumaji menjelaskan bahwa tanah yang menutup liang lahad tempat ketiga jenazah bermunculan itu lebih rendah dari makam lainnya. Hal itu membuat tanah makam itu menjadi sasaran aliran air yang sifatnya selalu mencari bidang lebih rendah.

"Kalau dibandingkan dengan makam yang lain, posisi tiga makam ini tanahnya memang lebih rendah dan miring, sehingga saat banjir datang yang tergerus pada titik itu," kata Sumaji.

4. Derasnya aliran banjir bandang yang menerjang pemakaman

Sebelumnya telah disebutkan ada video amatir dari warga di desa itu yang mengabadikan derasnya aliran banjir luapan Sungai Kaliboto yang langsung menerjang area pemakaman.

Dilihat detikJatim pada Kamis, video itu menunjukkan bagaimana air luapan sungai itu menjadikan pemakaman di Desa Padangan itu terlihat seperti sungai dangkal tapi beraliran deras.

Aliran banjir itu tampak memunculkan riak-riak yang menandakan bahwa air tersebut menabrak nisan atau permukaan tanah makam yang tidak rata, atau menggerus tanah makam yang lebih rendah.




(dpe/iwd)


Hide Ads