Banjir bandang luapan Sungai Kaliboto menerjang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Padangan, Tulungagung. Derasnya air membuat 3 mayat di makam itu muncul ke permukaan.
Sebuah video yang beredar di aplikasi perpesanan menunjukkan bagaimana derasnya banjir bandang itu menerjang pemakaman yang ada di Desa Padangan.
Terlihat dalam video yang direkam warga tersebut area TPU Padangan tidak hanya terendam banjir, melainkan teraliri air luapan dari Sungai Kaliboto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aliran air itu tampak deras serupa sungai dangkal dengan riak-riak tanda air menabrak nisan atau permukaan tanah makam yang tak rata.
Banjir luapan Sungai Kaliboto pada Sabtu (23/10) dan Minggu (23/10) itu tidak hanya berimbas pada makam. Air juga menggenangi jalan dan permukiman warga.
Munculnya 3 mayat di TPU Padangan baru diketahui warga usai banjir yang menggenang mulai surut pada Senin (27/10). Video yang menunjukkan penampakan mayat itu lebih dulu viral.
![]() |
Kapolsek Ngantru AKP Sumaji menjelaskan banjir bandang itu bermula dari hujan deras yang memicu peningkatan debit air Sungai Kaliboto.
Tingginya debit air membuat sungai tidak mampu menampung air hingga meluap ke pemakaman. Derasnya aliran air itu yang menggerus tanah sejumlah makam.
"Tanggul sungai rendah dan air meluap, sehingga membanjiri makam," kata Sumaji kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).
Sumaji juga menyatakan bahwa peristiwa serupa pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya. Sebagaimana informasi yang dia himpun dari warga.
"Kalau informasi dari warga dulu juga pernah terjadi, tapi kalau semasa saya dinas di sini (Jadi Kapolsek Ngantru) baru kali ini," ujar Sumaji.
Setelah ahli waris mengetahui bahwa jenazah keluarga mereka menyembul, Sumaji menegaskan Senin itu juga keluarga mengebumikan kembali jenazah usai menggelar selamatan.
(dpe/fat)