Banjir bandang di area Desa Padangan, Tulungagung, tak hanya merendam rumah warga. Namun, banjir juga memporak-porandakan area pemakaman. Akibatnya, penampakan mayat pun bermunculan ke permukaan usai Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Padangan terendam banjir.
Kapolsek Ngantru, AKP Sumaji menjelaskan detik-detik peristiwa ini. Ia mengatakan, insiden yang terjadi pada Sabtu (22/10/2022) bermula dari hujan deras sehingga memicu terjadinya peningkatan debit air Sungai Kaliboto.
Tingginya debit air membuat sungai tersebut tidak mampu menampung dan akhirnya meluap ke kawasan pemakaman. Sedangkan derasnya banjir menggerus sejumlah makam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir itu terjadi dua hari, Sabtu sama Minggu," kata Sumaji, Kamis (27/10/2022).
Saat banjir terjadi, warga belum mengetahui adanya makam jenazah yang menyembul ke permukaan, karena masih tertutup air. Baru ketika makam surut, warga menemukan ada tiga jasad yang menyembul ke permukaan.
"Kejadian jenazah yang terbawa banjir itu baru diketahui Senin (24/10), setelah air itu surut," ujarnya.
Peristiwa munculnya jenazah itu langsung ditindaklanjuti oleh ahli waris dan perangkat desa setempat. "Jumlah jenazah yang terbawa banjir ada tiga," jelasnya.
Akhirnya pihak ahli waris melakukan pemakaman kembali jenazah tersebut pada Senin (24/10/2022). Tiga jenazah tersebut yakni Supiyah, Mitun dan Soki. Sebelum pemakaman, keluarga menggelar selamatan.
"Selamatan digelar oleh ahli waris di rumahnya, pada Senin lalu," kata Sumaji.
Setelah digelar selamatan, tiga jenazah yang terbawa banjir dimakamkan ulang ke liang lahad masing-masing. "Alhamdulillah, proses pemakaman ulang bisa dilakukan dengan lancar," ujarnya.
Sebelumnya, video mayat yang keluar dari liangnya ini sempat viral. Dalam video viral menunjukkan kondisi pasca-terjangan banjir. Video tersebut menunjukkan sejumlah liang lahat berlubang. Lalu tampak mayat yang terbungkus kain kafan menyembul dan tergeletak di atas makam.
(hil/fat)