Banjir Campur Limbah Pabrik Gula Rendam Permukiman Warga di Tulungagung

Banjir Campur Limbah Pabrik Gula Rendam Permukiman Warga di Tulungagung

Adhar Muttaqin - detikJatim
Rabu, 26 Okt 2022 15:05 WIB
Banjir campur limbah pabrik gula merendam pemukiman warga di Tulungagung.
Banjir campur limbah pabrik gula merendam permukiman warga di Tulungagung (Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Permukiman warga di Desa Sidorejo, Kauman, Tulungagung, terendam banjir yang bercampur limbah pabrik gula. Banjir ini terjadi sejak sepekan lalu. Warga mengeluhkan kondisi ini karena air bercampur endapan lumpur dan mengeluarkan bau menyengat.

Salah seorang warga Sidorejo, Siti Henny Setyowati, mengatakan banjir itu terjadi sejak Jumat (21/10/2022). Ketinggalan banjir di perkampungan sempat mencapai hampir 1 meter dan masuk rumah hingga 50 cm.

"Banjir campur limbah pertama hari Jumat, kemudian surut pada Sabtu sore," kata Henny, Rabu (26/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, lanjut Henny, banjir juga kembali terjadi pada Minggu malam dengan volume yang lebih besar. Ini karena peningkatan air di perkampungan terjadi sangat cepat.

"Isya itu air sudah masuk rumah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Henny, kondisi banjir kali ini berbeda dibandingkan dengan banjir biasanya, karena air yang menggenangi perkampungan berwarna kehitaman bercampur lumpur dan memiliki bau menyengat.

"Biasanya itu banjir kiriman dari gunung atau sungai yang meluap, ini campuran limbah, benar-benar limbah. Soalnya, kondisi airnya itu hitam, panas, dan bau yang sangat menyengat, di kaki itu gatal," imbuhnya.

Henny menambahkan hingga saat ini banjir masih merendam perkampungan. Akibatnya, aktivitas sehari-hari masyarakat menjadi terganggu. Bahkan jalan di kampung menjadi licin.

"Lihat saja tanaman pada mati, rumput saja juga mati," ujarnya.

Hal senada disampaikan warga lain, Subroto. Pihaknya menduga, pada saat hujan deras, pihak pabrik sengaja menggelontorkan limbah ke saluran air untuk dibuang ke Kali Song. Namun, karena kondisi Kali Song penuh, air meluber ke kampung.

"Ini yang paling parah. Akibat kondisi ini, aktivitas warga ya jadi lumpuh, mau kerja harus bersih-bersih. Bersih-bersih hari ini selesai, sore datang lagi," kata Subroto.

Menurut Subroto, banjir juga mengganggu kenyamanan saat beristirahat. Sebab, luberan limbah tersebut memiliki bau yang menyengat. "Kaki gatal-gatal, tidur tidak tenang, karena napas hirup bau menyengat," jelasnya.

Pihaknya yakin banjir bercampur limbah tersebut berasal dari PG Mojopanggung, yang posisinya tepat di samping rumah warga. "Yang jelas air berwarna hitam ini campuran limbah dari Pabrik Gula Mojopanggung," jelasnya.

Pihaknya berharap pihak pabrik bertanggung jawab dan melakukan upaya penanggulangan dampak banjir yang meluber ke perkampungan warga. "Kami butuh penanganan, bukan mangan (makan)," tegas Subroto.

Sementara itu, juru bicara Pabrik Gula Mojopanggung, Ajis Rahman Bayu, mengatakan banjir tersebut merupakan dampak luapan dari Kali Song. Namun pihaknya juga mengakui luapan banjir di perkampungan, sebagian berasal dari saluran pembuangan air kondensasi sistem pendinginan mesin pabrik.

"Akibat dari meluapnya Sungai Song, air yang seharusnya terbuang ke selatan akhirnya kembali ke utara, akhirnya berdampak ke lingkungan Sawahan sehingga terjadi keluhan karena mungkin akibat dari bau," kata Ajis.

Dijelaskan air kondensasi dari dalam pabrik memiliki suhu yang hangat, sehingga saat dibuang ke saluran dan bercampur dengan lumpur dan limbah domestik kondisinya menimbulkan bau tidak sedap. Pihak pabrik memastikan air yang dibuang ke sungai dalam kondisi aman dan bukan limbah berbahaya.

Ajis berjanji akan segera menindak lanjuti keluhan warga dengan melakukan pengecekan lokasi dan pemeriksaan saluran. Proses penanganan akan melibatkan pemerintah desa serta masyarakat sekitarnya.

"Nanti akan ada gerakan cek lokasi, mungkin ada penyumbatan-penyumbatan. Kita tetap kolaborasi dengan wilayah, termasuk desa, lingkungan, RT/RW, kaitannya untuk mengatasi dampak dari bencana ini," tandas Ajis.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads