Kesaksian Warga Sidoarjo Saat Musala Tetap Kokoh Dihantam Puting Beliung

Kesaksian Warga Sidoarjo Saat Musala Tetap Kokoh Dihantam Puting Beliung

Suparno - detikJatim
Selasa, 25 Okt 2022 14:54 WIB
Musala yang kubahnya tetap utuh meski atap bangunan di sekitarnya terdampak puting beliung
Musala As-Sakib yang tidak terdampak puting beliung di Dusun Mlaten, Sidoarjo. (Foto: Suparno/detikJatim)
Sidoarjo -

Ratusan rumah di Dusun Mlaten, Desa Sidokepung, Sidoarjo, porak poranda disapu puting beliung. Peristiwa itu terjadi pukul 14.40 WIB Minggu (23/10/2022). Dari sekian bangunan rumah, ada musala yang masih utuh. Saat ini musala itu menjadi tempat warga pengungsian sementara.

Pantauan detikJatim ada dua musala yang masih terlihat kokoh di RT 23, RW 6, Dusun Mlaten. Yakni musala As-Sakib dan musola Al-Khasanah. Musala As-Sakib dibangun dengan biaya swadaya masyarakat sekitar awal 2020 lalu.

Musala As-Sakib yang tetap utuh usai bencana puting beliung kini menjadi tempat bagi puluhan warga yang atap rumahnya rusak total diterpa angin puting beliung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahrul (38) warga RT 23, RW 6 menyampaikan kesaksian bagaimana ketika bencana puting beliung terjadi atap rumah di sekitar musala itu berterbangan, baik genteng maupun asbes, tapi atap musala itu sama sekali tidak terimbas.

"Anehnya bangunan di musala ini tidak ada yang rusak. Saya sendiri heran," ujar Syahrul ketika ditemui detikJatim, Selasa (25/10/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menjelaskan saat puting beliung memilin atap rumah di RT 23 dirinya sempat keluar rumah melihat suasana. Banyak material rumah bagian atap yang beterbangan.

"Saya langsung ketakutan itu. Banyak sekali material yang beterbangan. Saya dan keluarga akhirnya memilih masuk musala. Anehnya di musala ini aman," kata Syahrul.

Dusun Mlaten Sidoarjo pascaputing beliung dan musala yang tetap utuhDusun Mlaten Sidoarjo pascaputing beliung dan musala yang tetap utuh. (Foto: Suparno/detikJatim)

Takmir Musala Wakaf As-Sakip Warsono mengaku hingga saat ini masih ada puluhan warga RT 23 yang masih mengungsi di musala ini. Menurutnya, rata-rata pengungsi di musala itu adalah warga yang atap rumahnya nyaris hilang diterpa puting beliung.

"Rata-rata yang mengungsi ke sini 95 persen atap rumahnya sudah rusak. Ada yang sama sekali sudah hilang," kata Warsono.

Warsono, Takmir Musala As-Sakib juga menyebutkan ada sebagian pengungsi lain di Musala Al-Khasanah. Setidaknya ada 19 orang di musala milik keluarga itu yang seluruhnya merupakan kerabat dari pemilik musala.

Takmir Musala Wakaf As-Sakip Warsono mengaku hingga saat ini masih ada puluhan warga RT 23 yang masih mengungsi di musala ini. Menurutnya, rata-rata pengungsi di musala itu adalah warga yang atap rumahnya nyaris hilang diterpa puting beliung.

warga mengungsi di musala dampak puting beliung sidoarjoWarga mengungsi di musala dampak puting beliung Sidoarjo/ Foto: Suparno

"Rata-rata yang mengungsi ke sini 95 persen atap rumahnya sudah rusak. Ada yang sama sekali sudah hilang," kata Warsono.

Warsono, Takmir Musala As-Sakib juga menyebutkan ada sebagian pengungsi lain di Musala Al-Khasanah. Setidaknya ada 19 orang di musala milik keluarga itu yang seluruhnya merupakan kerabat dari pemilik musala.

"Kalau di sana (Musala Al-Khasanah) ada 19 orang. Semuanya masih kerabat dari pemilik musala. Karena musala itu memang musala milik keluarga. Sama, kondisinya juga utuh setelah puting beliung kemarin," katanya.

Hal sama disampaikan oleh Syahrul (38) mengatakan rumah sekitar mushola RT 23 mengalami rusak parah, atap rumah seperti genteng dan asbes semua berterbangan, karena kencangnya agin.

"Anehnya bangunan di Musala tidak ada yang rusak, saya sendiri heran," kata Syahrul.

Ia menjelaskan saat kejadian angin kencang tersebut dirinya sempat keluar rumah melihat suasana diluar. Tiba-tiba banyak matrial rumah bagian atab beterbangan.

"Merasa takut banyak matrial yang beterbangan kami memilih masuk mushola anehnya diushola aman," jelas Sahrul.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads