Nasib malang dialami seorang bocah yatim piatu di Gresik. Bocah berinisial EW (11) dianiaya oleh kakak tirinya berinisial ER (25) hingga mengalami luka-luka di bagian tangan dan punggungnya. Lebih mirisnya lagi, penganiayaan tersebut sudah terjadi selama 4 tahun.
Sejak ditinggal kedua orang tuanya saat usia 5 tahun, EW tinggal bersama kakak tirinya di Gresik. Bukannya mendapat perlakuan dan perlindungan dari kakak pada umumnya, EW malah menjadi mesin pencari uang oleh sang kakak.
Dari informasi yang dihimpun detikJatim, ER memilih merawat adik tirinya tersebut karena ingin menguasai uang santunan dari donator. EW tak bisa menjalani hidupnya layaknya anak-anak lainnya sejak usianya 7 tahun. Perlakuan kasar diterimanya hingga sekarang umurnya sudah 11 tahun. Artinya, sudah 4 tahun EW dianiaya kakak tirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
EW diperintah untuk berjualan bensin dan tambal ban milik kakak tirinya sepulang sekolah hingga pukul 23.00 WIB setiap hari. EW pun kerap mendapat penyiksaan jika melakukan kesalahan.
"Dulu pernah, disuruh kakaknya ambil air untuk tambal ban itu kurang. Kakaknya marah kan, langsung di kampleng (dipukul kepalanya). Padahal kan anak itu masih kecil, wajar kan kalau nggak kuat," kata salah satu tetangga EW, Heri Surahman kepada detikJatim, Sabtu (22/10/2022).
Ketua RT setempat, Slamet Budiono langsung mendatangi rumah ER. Dia bersama Ketua RW dan warga juga memeriksa kondisi EW.
Saat dilakukan pemeriksaan, awalnya EW takut untuk mengatakan kejadian yang menimpanya. Setelah diberikan pengertian bahwa Slamet akan mengasuhnya, EW pun bercerita.
"Ada bekas luka di punggungnya karena dinyonyok (disundut) teflon panas. Sepertinya kejadiannya cukup lama, karena hanya tinggal bekas luka," tambah Slamet.
Tak Hanya itu, EW juga mengalami penyiksaan lain. Istri ER pernah naik pitam hanya karena masalah sepele, tersenggol EW.
Istri ER pun melempar nasi panas arah EW. Beruntung, EW menangkis, sehingga hanya terkena pergelangan tangan kirinya.
"Saat ini yang masih ada itu luka di pergelangan tangan kirinya akibat dilempar nasi panas. Sempat melepuh kata anaknya, tapi sekarang sudah mulai mengering," jelas Slamet.
(hse/dte)