Ketulusan dan kejujuran sudah menjadi prinsip Tuwek dalam mengarungi hidupnya. Meski hidup pas-pasan, namun Tuwek memegang teguh prinsip itu. Ia mengaku saat mengangkut penumpang pernah ada barang yang ketinggalan di becaknya.
Saat itu, ia mengantar penumpang dari Pasar Kapasan. Setelah mengantar sampai tujuan, ternyata barang belanjaan sang penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu tertinggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilainya kemungkinan jutaan, saya bingung mau saya antar ke mana. Akhirnya saya serahkan ke pedagang di pasar asal belanja. Ndak tahu setelah itu. Yang pasti saya tidak mengambil atau mencuri barang itu. Yang kita makan harus halal," ungkapnya.
Nilai-nilai itu yang membuatnya ingin menghabiskan masa tuanya dengan berbuat untuk kebaikan. "Misalnya nambal jalan ini, saya ibadah dan ikhlas. Saya sudah tua mas, saya perlu bekal ke akhirat," katanya.
Kisah Tuwek pun sempat viral di media sosial. Hal ini tentu membuatnya kaget. Karena ia banyak 'diburu' para dermawan yang berempati pada dirinya.
Tuwek mengaku banyak pihak yang menemuinya. Tak hanya sekadar ingin mendengar cerita langsung darinya, tapi ia juga mendapat tali asih sebagai bentuk penghargaan atas 'hobi' nyelenehnya.
"Kemarin tiba tiba ada orang bawa mobil berhenti dan memberi uang, kemudian pagi tadi saat saya mangkal becak depan ITC didatangi sebuah lembaha juga memberikan uang," ujarnya.
Tuwek menegaskan, kerjaan menambal jalan berlubang dengan batu atau bekas bongkahan proyek itu sama sekali tidak ingin dianggap untuk mencari sensasi atau mendapat imbalan.
![]() |
"Wong saya niatnya ibadah, ikhlas. Kasihan kalau lihat orang jatuh karena kena lubang itu saja. Demi Allah niat saya ibadah dan tidak disuruh siapa-siapa atau minta apa-apa," kata Tuwek.
Kala itu, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan juga sudah langsung turun tangan dengan mengaspal jalan yang berlubang di kawasan pusat perbelanjaan ITC Undaan yang sebelumnya ditambal Tuwek dengan bebatuan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati yang turun ke lapangan menemui Tuwek dan menawarkan pekerjaan di dinasnya.
Namun, Tuwek menolaknya dengan alasan usianya sudah tua serta dirinya memiliki pelanggan yang harus diantarkan setiap hari. "Saya didatangi ibu Dinas DPU, (Erna Purnawati), saya diberi uang Rp 1 juta dan ditawari kerja di dinasnya, tapi saya sudah tua," ungkap Tuwek.
Sementara itu, aksi Tuwek juga mendapat apresiasi dari Wali Kota Surabaya kala itu, Tri Rismaharini. Risma berterima kasih atas kepedulian Tuwek untuk keselamatan pengguna jalan dengan menambal jalan aspal yang berlubang di Surabaya utara.
"Atas nama pemerintah kota saya berterima kasih kepada beliau yang sudah peduli dengan kotanya," kata Risma saat ditemui detikcom di rumah dinasnya, Kamis (14/5/2015).
Risma menepis bila anak buahnya di Dinas PU bekerja lamban menyelesaikan jalan berlubang yang bisa mengancam keselamatan pengguna jalan.
"Teman-teman di Dinas PU sekarang jauh lebih baik care dan peduli dibanding ketika saya awal menjabat. Mereka punya standart dalam menangani, termasuk kalau hari libur begini ada yang piket," jelas Risma.
Pertemuan Pak Tuwek dan Risma yang mengundang gelak tawa. Baca di halaman selanjutnya!