Siapa yang sedia biskuit kalengan Khong Guan tiap lebaran? Biskuit kalengan ini memang tak asing di rumah-rumah masyarakat Indonesia karena isinya banyak dan harganya dinilai ekonomis. Cocok untuk suguhan tamu.
Gambar kaleng biskuit ini juga kerap kali menjadi pertanyaan masyarakat Indonesia. Terutama soal keberadaan ayah atau bapak yang tidak ada dalam rupa kaleng itu.
Pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana asal biskuit Khong Guan? Simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Surabaya Ada Tugu Khong Guan
Saat ingin mengetahui asal-usul Khong Guan, sebagian akan mengira Khong Guan berasal dari Surabaya. Sebabnya, ada Tugu Khong Guan di Surabaya.
Tugu ini ada di atas pos 25 perlintasan kereta api Jalan AhmadYani. Syafii (54), seorang tukang tambal di sekitar Jalan Frontage Ahmad Yani mengaku telah membuka usaha jasa tambal ban sejak 1986. Sejak dia buka jasa tambal ban, tugu itu sudah ada. Saat itu masih belum ada frontage. Jalan Ahmad Yani masih berupa dua lajur,
"Sudah lama tugu itu berada di pos pantau kereta api. Sejak saya dulu buka tambal dan di Jalan Ahmad Yani, sebelum ada frontage, tugu itu sudah ada," ungkap Syafii kepada detikJatim, Jumat (21/10/2022).
![]() |
Baca juga: Sejarah dan Arti Tugu Kota Malang |
Saat ingin mengetahui asal-usul Tugu Khong Guan ini, tim detikJatim sudah mencoba menghubungi PT Jadi Abadi Corak Biskuit Factory (Jacobis) melalui sambungan telepon yang tertera di situs resminya. Tim detikJatim pun bertanya kontak humas yang bisa dihubungi.
Suara perempuan menjawab di ujung telepon itu. Dia menyampaikan, pihaknya tidak bisa asal wawancara. Karenanya, detikJatim diminta untuk mengirimkan proposal terlebih dahulu.
"Kalau mau wawancara di lokasi harus kirim proposal dulu, semacam visitasi. Kalau wawancara by phone sepertinya nggak bisa karena orangnya sibuk banget," katanya.
Dilansir dari situs resminya, Jacobis merupakan salah satu bagian dari Khong Guan Group yang bergerak di bidang consumer goods.
Asal-usul Khong Guan, dari mana sih aslinya? Baca halaman selanjutnya.
Khong Guan Berasal dari Singapura
Walaupun ada tugunya, ternyata biskuit Khong Guan bukan berasal dari Surabaya. Melansir dari detikFinance, biskuit Khong Guan ternyata berasal dari Singapura dan sudah berdiri sejak 1947. Pabrik pertamanya berlokasi di Jalan 18 Howard, Singapura.
Cikal bakal berdirinya Khong Guan ini bermula dari dua bersaudara, Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Keduanya adalah imigran dari Fujian, Tiongkok yang pindah ke Singapura pada tahun 1935. Selanjutnya, mereka berdua bekerja di pabrik biskuit lokal.
Namun pada tahun 1940, Jepang menginvasi Singapura. Mereka pun harus mengungsi ke Perak, Malaysia.
Di sana, mereka menjual biskuit sampai akhirnya pasokan gula dan tepung menjadi langka. Akhirnya, mereka beralih profesi menjadi penjual garam dan sabun.
Pada 1945 setelah Jepang pergi dari Singapura, kedua saudara ini kembali pindah ke Singapura. Dengan dukungan keluarga, mereka akhirnya kembali menjual biskuit.
Terobosan besar mereka datang ketika Chew Choo Han menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak akibat perang yang dijual sebagai barang bekas dari pabrik lama tempat mereka kerja. Dia pun segera membelinya dan memperbaikinya. Chew Choo Han memasang jalur produksi biskuit semi-otomatis menggunakan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit pada sistem konveyor melalui oven bata.
![]() |
Awal Mula Kong Ghuan Ekspor ke Berbagai Negara
Hingga akhirnya pada tahun 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Pte Ltd resmi berdiri. Sekitar tahun 1950 hingga 1960-an, Khong Guan melakukan ekspansi ke Malaysia.
Pabrik di Singapura menghasilkan 10.000 kaleng biskuit setiap harinya dan memiliki sekitar 200 pegawai. Sedangkan di Malaysia, Khong Guan meghasilkan 40.000 kaleng biskuit setiap hari dan memiliki 1000 karyawan.
Sekitar 70% produk Khong Guan di jual di Singapura dan Malaysia. Sisanya dijual ke berbagai negara seperti Indonesia, Hong Kong, Africa, dan Timur Tengah.
Pada 1970, Pabrik di Singapura berpindah ke lokasi yang lebih besar karena banyaknya permintaan konsumen. Pabriknya dipindahkan ke Jurong, Singapura.
Lalu pada sekitar tahun 1980-an, Khong Guan melakukan ekspor ke negara lain seperti Jepang dan Amerika Serikat. Sejak saat itu, perusahaan ini sudah mengekspor produknya ke lebih dari 40 negara.
Namun pada tahun 2001, Chew Choo Keng meninggal dunia pada umur 86 tahun. Pada saat kematiannya, pabrik biskuit yang ia dirikan telah menjadi perhatian multinasional dengan pabrik dan perusahaan asosiasi di Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Hong Kong, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Pada Januari 2007, Chew Choo Han memutuskan untuk pensiun. Ia meninggal pada November tahun 2007.
Meski demikian, Khong Guan tetap berkomitmen untuk menyediakan biskuit yang berkualitas hingga kini. Buktinya, biskuit ini selalu menjadi kegemaran masyarakat Indonesia.
Simak Video "Video: Terkuak Kejinya Syahrama Bunuh Driver Ojol Wanita di Sidoarjo"
[Gambas:Video 20detik]
(hse/dte)