Kematian Dianggap Tak Wajar, Makam Mantan Kasek di Lamongan Dibongkar

Kematian Dianggap Tak Wajar, Makam Mantan Kasek di Lamongan Dibongkar

Eko Sudjarwo - detikJatim
Rabu, 19 Okt 2022 21:15 WIB
Pembongkaran makam eks kepsek SMP di Lamongan
Pembongkaran makam eks kepsek SMP di Lamongan (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Polisi membongkar makam seorang mantan kepala sekolah (Kepsek) SMP di Sukodadi, Lamongan bernama Busro (64) dibongkar. Pembongkaran dilakukan untuk proses autopsi terhadap korban.

Almarhum diketahui merupakan mantan Kepsek SMP Muhammadiyah II Sukodadi. Pembongkaran dilakukan karena keluarga menduga kematian korban keluarga tidak wajar.

Pembongkaran dilakukan di Islam Dusun Keduwul Desa Menongo Kecamatan Sukodadi. Sedangkan petugas yang membongkar berasal dari Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya dengan ketua Tim dr Mustika Sp.F beserta 15 Personel, Inafis Polres Lamongan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, pembongkaran itu juga melibatkan penyidik dan Inafis Polres Ngawi. Ini karena korban ditemukan meninggal dunia di Jalur Alur GC Petak 53 54, yang masuk dalam wilayah Dusun Bangun Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Ngawi. Sementara, sepeda motor korban ditemukan di Jalan Kusuma Bangsa Lamongan.

Sedangkan dari pihak keluarga korban, Tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Muhammadiyah digandeng untuk proses autopsi tersebut. Pengaduan juga telah dilayangkan ke Polres Ngawi.

ADVERTISEMENT

"Keluarga korban menggandeng LBH Muhammadiyah Lamongan, kemudian membuat pengaduan ke Polres Ngawi, sebagaimana dalam surat 002/LBH Mu.Lmg/MHH-PDM/VIII/2022, tertanggal 28 Agustus 2022," kata Tim LBH Muhammadiyah, Juris Justitio Hakim Putra kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).

Juris mengungkapkan sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat mengikuti rapat di Kantor Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Lamongan. Seusai mengikuti rapat, korban kemudian pergi.

Namun sehari sesudahnya atau pada Kamis (25/8/2022) di Ngawi. Dan sehari setelah itu kembali sepeda motor korban Honda Supra nopol S 4113 LF ditemukan tergeletak di jalan Kusuma Bangsa Lamongan.

"Keluarga kaget ketika mendapat kabar korban ditemukan meninggal dunia keesokan harinya di Ngawi," ujar Juris.

Menurut Juris, pembongkaran makam yang kemudian dilanjutkan dengan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diduga tidak wajar. Dengan proses ekshumasi (pembongkaran makam) ini ada petunjuk untuk pengembangan dan mengungkap misteri kematian korban.

"Kami berharap dengan proses ekshumasi ini ada petunjuk untuk pengembangan dan mengungkap misteri kematian korban," jelasnya.

Pelaksanaan proses ekshumasi di lokasi makam dijaga ketat puluhan anggota perguruan silat tapak suci, Kokam dan juga anggota Polres Lamongan. Tampak juga anggota keluarga korban berkumpul di tenda yang ada di sisi barat makam. Hadir juga anggota Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Agung Joko Haryono. Ia tampak hadir bersama dengan sejumlah anggota di lokasi pembongkaran makam.




(abq/iwd)


Hide Ads