Banjir yang cukup parah terjadi di Blitar. Berdasarkan data BPBD, ada sebanyak 6 titik terdampak banjir dan 1 titik mengalami longsor akibat banjir bandang di kabupaten tersebut.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim hingga Senin sore pukul 15.30 WIB ada 13 titik yang tersebar di 5 Kecamatan di Blitar terdampak banjir.
Berikut ini daftar 5 kecamatan di Blitar terdampak banjir:
Kecamatan Sutojayan (kurang lebih 1.094 KK terdampak)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Ling. Gondanglegi
2. Ling. Purworejo
3. Ling. Sutojayan
4. Ds. Bacem Kec. Sutojayan
5. Ds. Sumberjo Kec. Sutojayan
6. Kel. Kalipang Kec. Sutojayan
Kecamatan Binangun (kurang lebih 20 KK terdampak)
1. Dsn. Kedungjati, Ds. Rejoso
2. Ds. Salamrejo
3. Ds. Binangun
Kecamatan Panggungrejo (kurang lebih 49 KK terdampak)
1. Ds. Kalitengah
2. Ds. Serang
Kec. Wates (kurang lebih 17 KK terdampak)
1. Ds. Tugurejo
Kecamatan Wonotirto
1. Pasar Ngeni Ds. Ngeni
Tidak hanya banjir, berdasarkan data yang dihimpun Pusdalops BPBD Blitar, hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi juga mengakibatkan longsor di Jurangkendil, Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan.
Berdasarkan data termutakhir yang dihimpun BPBD Provinsi Jatim, total ada 1.180 KK terdampak banjir dengan ketinggian genangan antara 20 cm-100 cm.
Akibat banjir itu, sebanyak 1.179 unit rumah dan sebuah musala yang kebanjiran, serta jalan di Kecamatan Sutojayan belum bisa dilalui kendaraan karena terendam air.
Lainnya, ada 15 sekolah di wilayah terdampak banjir memaksa siswa belajar secara daring. Data itu masih bisa bertambah apalagi hujan masih terus mengguyur wilayah Blitar.
Bunyi sirene tanda banjir bandang datang bikin cemas warga Blitar. Baca di halaman selanjutnya
Bunyi sirene di Bendungan Serut yang menandakan potensi terjadinya banjir bandang pada Senin pagi membuat warga Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar cemas.
Kades Rejowinangun Bhagas Wigasto mengaku ngeri mendengar sirene Bendungan Serut berbunyi. Sejak balita hingga usianya memasuki 44 tahun, baru kali ini dia mendengarkan sirene itu dibunyikan.
"Ngeri...miris aku. Sejak kecil baru umur 44 tahun ini dengar sirene serut berbunyi. Kalau sini masih aman. Tapi air sungai kiri jalan sudah meluap. Info terbaru, yang Plosorejo kiri jalan sudah terendam. Dawuhan sudah klelep (terendam) juga," kata Bhagas dihubungi detikJatim, Senin (17/10/2022).
Sirene itu dibunyikan sebagai tanda awal dibukanya seluruh pintu bendungan. Pembukaan pintu bendungan dilakukan karena volume ketinggian air sudah di atas 500 meter kubik, yakni mencapai 1.100 meter kubik.
"Saat ini kami buka lima dari delapan pintu bendungan. Karena ketinggian air sudah mencapai 1.100 meter kubik," ujar Kasub DJA I/2 Bendungan Serut Doni Trio Prabowo.
Bendungan Serut memiliki kapasitas penampungan air hingga 1.500 meter kubik dari arah timur wilayah Blitar. Sisa daya tampung bendungan itu masih mempunyai space sekitar 400 meter kubik.
Sementara itu, Wabup Blitar memimpin aksi tanggap darurat bencana banjir di wilayah selatan. Wabup Rahmat Santoso memprioritaskan proses evakuasi kepada empat kelompok rentan.
Baca juga: Banjir Rendam 8 Desa di Kabupaten Blitar |
Empat kelompok rentan itu lansia, balita, ibu hamil dan ODGJ. Mereka yang akan lebih dulu dievakuasi dari lokasi banjir, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Rahmat tidak ingin kondisi kesehatan kelompok rentan itu menurun jika dievakuasi ke tempat pengungsian.
"Tadi ada dua balita saya suruh bawa ke rumah sakit. Tidak memungkinkan kondisi di tempat pengungsian untuk mereka. Jadi saya prioritaskan evakuasi pertama untuk balita, lansia ibu hamil dan ODGJ," kata Rahmat, Senin (17/10/2022).
Pemkab Blitar telah menyiapkan 2 posko pengungsian dan dapur umum. Masing-masing berlokasi di Balai Kelurahan Sutojayan dan Sukorejo. Ada 1 posko tambahan yang disiapkan jika jumlah pengungsi bertambah, yakni di Balai Desa Kembangarum atau gedung Kecamatan Sutojayan.
"Kebutuhan logistik, obat-obatan dan keperluan pengungsi lainnya yang bertanggung jawab mengkoordinir adalah setiap kepala desa. Pemkab Blitar menyediakan semua," tandasnya.