Hujan deras dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Kamis (14/3/2025) sore hingga malam menimbulkan bencana longsor dan banjir di sejumlah titik kecamatan Kabupaten Ciamis. Ratusan rumah terendam hingga jalan kabupaten tertutup longsor.
Banjir luapan Sungai Citanduy menggenangi 4 desa di Kecamatan Panumbangan. Sebanyak 524 rumah yang tersebar di Desa Kertaharja, Sindangherang, Sindangmukti dan Tanjungmulya sempat tergenang banjir dengan ketinggian air 50 sentimeter sampai 2 meter. Banjir juga sempat menggenangi akses jalan raya.
"Yang terdampak ada 524 kepala keluarga. Semalam sudah diungsikan sementara ke tetangga dan kerabatnya. Banjir kemudian mulai surut pukul 04.00 WIB. Tidak ada pos pengungsian," ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani di lokasi kejadian, Jumat (14/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian bencana longsor terjadi di sejumlah kecamatan. Longsor menutup akses jalan kabupaten dan jalan desa di Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan. Selain itu, 1 rumah dan 1 musala rusak akibat diterjang longsor.
Longsor juga terjadi di Desa Sukadana, Kecamatan Sukadana dan Desa Karanganyar, Kecamatan Cijeungjing. Sebuah rumah ambruk terjadi di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing dan di Cikoneng. Rumah tersambar petir di Sukadana dan di Ciomas, Kecamatan Panjalu.
![]() |
"Tadi malam kami melaksanakan asesmen dan evakuasi penghuni rumah yang terendam. Kita sudah melaksanakan pembersihan," ujar Ani Supiani.
Ani menjelaskan, kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih bagi korban banjir warga Kertaraharja, Panumbangan. Pihak BPBD Ciamis telah berkoordinasi dengan PDAM Tirta Galuh untuk menyediakan air bersih bagi korban banjir.
"Hari ini PDAM memasang hidran umum (HU) untuk menampung air bersih di lokasi banjir," jelasnya.
Sementara untuk penanganan longsor, petugas BPBD Ciamis bersama Damkar Ciamis dikerahkan bersama masyarakat melakukan evakuasi. Alat berat juga dikerahkan untuk mengevakuasi tanah longsor yang menimbun jalan.
Ani pun mengimbau masyarakat untuk waspada banjir dan longsor terhadap cuaca ekstrem saat ini. Berdasarkan SK Gubernur Jabar waspada cuaca ekstrem sampai 31 Mei 2025. "Warga tetap waspada karena prediksi BMKG curah hujan tetap intensitas tinggi," pungkasnya.
(mso/mso)