Aksi yang digelar secara spontanitas dilakukan depan Taman Apsari, depan Gedung Grahadi Surabaya. Dia juga membagikan bunga mawar kepada pengguna jalan dan membentangkan poster bertuliskan 'Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan'.
"Bagi-bagi bunga ini merupakan salah satu bentuk keprihatinan atas peristiwa Kanjuruhan," kata perempuan yang bernama Keisya Ramandita itu kepada detikJatim, Minggu (16/10/2022).
Dalam kesempatan itu, Keisya mendesak aparat penegak hukum agar segera menuntaskan penyelidikan kasus Tragedi Kanjuruhan. Meski polisi telah menetapkan enam tersangka hingga saat ini.
"Kami dukung kinerja kepolisian dalam melakukan penyidikan terhadap kasus Kanjuruhan ini. Tapi kenapa, usai diperiksa, para tersangka tidak ditahan, apalagi mereka (tersangka) kesannya saling lempar tanggung jawab," ungkap Keisya.
Keisya juga berharap, aparat penegak hukum tidak tebang pilih dan harus benar-benar menegakkan keadilan. Agar pengusutan kasus ini tidak berlarut-larut.
"Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang tidak terlupakan dalam sejarah sepakbola. Karena peristiwa Kanjuruhan ini menyebabkan 132 korban meninggal dunia, korban yang luka-luka dan masih menjalani perawatan, dan korban selamat yang mengalami trauma. Sekali lagi, kami minta polisi segera menuntaskan kasus tragedi Kanjuruhan secara tegas serta tidak tebang pilih," tandas Keisya.
(hse/iwd)