Cara Manusiawi Menyikapi Banyaknya Kucing yang Berkeliaran

Sorot

Cara Manusiawi Menyikapi Banyaknya Kucing yang Berkeliaran

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 01 Okt 2022 12:22 WIB
Kucing diwilayah Perumahan Patraland Place, Kota Malang
Kucing di Perumahan Patraland (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah kucing di di lingkungan Patraland Place Kota Malang mendadak mati. Diduga, kucing-kucing di perumahan itu diracun.

Founder and Leader Animals Hope Shelter Christian Joshua Pale menyatakan ada berbagai cara untuk menyikapi kucing jalanan, utamanya agar tidak banyak dalam berkembang biak.

"Kita tahu bahwa populasi dan perkembangbiakan kucing sangat cepat, dari satu ekor induk betina dalam dua tahun saja bisa menghasilkan puluhan kucing baru," kata Yoshua kepada detikJatim, Sabtu (1/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oleh karena itu kerja sama dengan pihak terkait dari pemerintahan dalam hal ini kalau di Jakarta DKPKP, kalau di Jatim harusnya Dinas Peternakan ya untuk lebih aktif lagi bersama masyarakat untuk melakukan sterilisasi," sambungnya.

Yoshua menjelaskan perlunya sterilisasi guna mengendalikan populasi kucing liar atau bahkan anjing liar. Menurutnya, pemerintah harus memiliki dana untuk sterilisasi hewan liar.

ADVERTISEMENT

"Sterilisasi ini mencegah over populasi kucing jalanan. Pemerintah kita punya dana untuk hal ini. Untuk kucing berpemilik kami pun mengimbau agar pemilik lebih bertanggung jawab dan memperhatikan kesejahteraan kucing-kucing peliharaannya," katanya.

"Sediakan makanan yang cukup untuk mereka, bak pasir untuk tempat buang kotoran mereka harus tersedia dan rutin dibersihkan. Karena kucing salah satu hewan yang suka dengan tempat yang bersih," sambungnya.

Untuk warga yang benci kucing sekalipun, Yoshua menyarankan agar cuek saja, dan tidak perlu menggunakan cara kasar untuk mengusir atau memindah kucing.

"Untuk menghalau kucing bagi yang tak suka sangat mudah, cukup mengusir tanpa ada unsur kekerasan dan kucing pun akan pergi," tegasnya.

Yoshua mengimbau, agar edukasi untuk tidak menyakiti hewan ditanamkan sejak dini oleh keluarga atau dari sekolah.

"Orang tua atau keluarga memegang peran utama dalam mengurangi angka kekerasan pada hewan yang terjadi di Indonesia. Ketika orang tua berhasil mengajarkan dan mendidik buah hati mereka untuk mencintai makhluk hidup lain dan memberi teladan yang baik pada buah hati mereka maka anak-anak tumbuh akan menjadi pribadi yang lebih peka pada lingkungan sekitar dan hewan lain," ujarnya.

"Anak yang dididik dengan cinta kasih ketika dewasa mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungan sekitarnya," tandasnya.

Cara Menyikapi dan Merawat Kucing Jalanan yang Mampir ke Rumah

Kucing liar keberadaannya bisa dimana-dimana, baik di pasar, perumahan atau perkampungan hingga jalanan. Bahkan, ada kucing liar yang tiba-tiba datang ke rumah warga. Namun tidak semua orang bisa menerima atau menampung hewan mamalia itu.

Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Dr Boedhi Setiawan MP DrH, menjelaskan cara menyikapi dan merawat kucing liar yang biasanya mampir ke rumah. Menurutnya, paling tidak sebagai manusia peduli terhadap kucing.

Ketika rumah didatangi kucing tetapi merasa terganggu, bisa memberikan makan di tempat yang sedikit jauh atau di ujung gang. Berikan makanan kucing di jam tertentu, agar tidak kucing tidak datang ke rumah untuk meminta makan atau sekedar ingin bermain.

"Kalau kucing itu ga mau masuk ke rumah, kita ngalahin yang ngasih makan di tempat yang gak jauh dari rumah. Mungkin di pojokan jalan, nanti dia akan bergerombol di sana, setelah makan akan pergi ke tempat asalnya, itu hafal dia. Hafal kucing itu jam berapa ada makanan dia akan kesitu ngumpul, habis makan dia akan pergi lagi dimana dia merasa nyaman dan mencari tempat perlindungan. Itu untuk menghindari terjadinya keracunan oleh masyarakat sana," jelasnya.

Dr Boedhi khawatir, jika kucing sudah over populasi juga bisa menjadi sumber penularan penyakit zoonosis. Maka dari itu, untuk manusia harus hati-hati akan penyakit menular yang dibawa oleh hewan.

"Kan ada penyakit rabies, penyakit toksoplasma bisa ditularkan dari kucing ke manusia. kita waspada terhadap itu. Tapi caranya jangan dibunuh, jangan dikasih racun, itu cara yang tidak benar," ujarnya.

Sementara jika ingin memelihara dan merawat kucing liar yang datang ke rumah, juga ada caranya. Salah satunya harus memperhatikan kesehatan kucing liar yang akan dirawat di rumahnya.

"Kalau ingin merawat, diambil, diadopsi, itu perhatikan kucing pertama kali dipelihara, dilihat, diperiksa ke dokter kesehatannya bagaimana, paling tidak ada pemberian obat cacing, vaksinasi supaya sehat. Kemudian pakan yang berkualitas, nanti hewannya akan sehat. Kalau sehat, pemelihara juga harus memperhatikan kesejahteraan hewan. Hewan itu tidak bisa dipelihara sendiri tapi ada pasangannya, supaya bisa beranak pinak, bereproduksi sehingga membuat hidup hewan sejahtera," pungkasnya.



Hide Ads