Kunker Wapres ke Jatim: Ingin Sidang Sambo Dipercepat hingga Diprotes Warga

Kunker Wapres ke Jatim: Ingin Sidang Sambo Dipercepat hingga Diprotes Warga

Tim detikJatim - detikJatim
Jumat, 30 Sep 2022 19:17 WIB
Wapres Maruf Amin di Sidoarjo
Wapres Ma'ruf Amin di Sidoarjo (Foto: Suparno/detikJatim)
Surabaya -

Wakil Presiden (Wapres) KH Maruf Amin hari ini berkunjung ke Jawa Timur. Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Sidoarjo hingga Gresik. Di sini, Ma'ruf sempat buka suara soal kasus Ferdy Sambo hingga mendapat protes warga.

Di Sidoarjo, Ma'ruf menghadiri napak tilas dan peringatan ke-67 harlah Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) di Sidoarjo. Ia didampingi Menaker Ida Fauziah, Gubernur Khofifah Indar Parawansa hingga Bupai Sidoarjo Achmad Muhdlor.

K-Sarbumusi merupakan serikat buruh yang didirikan oleh ulama Nahdhatul Ulama (NU) pada 27 September 1955 di Pabrik Gula Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Organisasi ini merupakan badan otonom NU yang beranggotakan buruh, karyawan, dan tenaga kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin mengaku merasa bangga dengan napak tilas ini. Ia teringat saat masih menjadi anggota ranting Ansor. Dirinya pernah menjadi pengurus ranting Ansor hingga menjadi Rois Am PBNU.

"Saat kami menjadi Ketua ranting Ansor, K-Sarbumusi sudah sangat luar biasa. Satu-satunya organisasi yang bisa menandingi SOBSI. Serikat Buruhnya PKI, karena itu dengan Napak Tilas ini kita mulai membangun kembali kejayaan Sarbumusi di masa yang akan datang dan dengan pola yang berbeda, serta orientasi harus berbeda sesuai dengan tantangan yang di hadapi sekarang," kata Ma'ruf dalam sambutannya di Tulangan Sidoarjo, Jumat (30/9/2022).

ADVERTISEMENT

Saat doorstop dengan awak media, Ma'ruf juga semat menyinggung kasus Sambo. Ia ingin persidangan kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Ferdy Sambo bisa dipercepat, apalagi saat ini berkasnya telah dinyatakan lengkap.

Diketahui, kasus Sambo akan memasuki babak baru. Berkas kasus ini telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Sementara Polri menyebut siap melakukan tahap 2 atau pelimpahan tersangka dan barang bukti pada awal Oktober 2022.

"Sambo ya? Saya kira memang masyarakat menunggu ya, supaya dipercepat saja," kata Kiai Ma'ruf.

Ma'ruf ingin persidangan lekas dipercepat agar masyarakat tidak menunggu. Sebab, kasus ini menjadi atensi pemerintah hingga masyarakat luas.

"Supaya dipercepat persidangannya, jangan sampai terlalu lama. Nanti masyarakat (bertanya-tanya), 'Kapan ini? Kok lama sekali?. Barangkali itu kalau sudah semua siap segera saja disidangkan," imbuhnya.

Ia juga merespons soal anggota partai politik diusulkan menjadi anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI). Hal ini akan terwujud saat rancangan Undang-undang (RUU) Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) disahkan.

Kekecewaan warga tak ditemui wapres usai menunggu berjam-jam. Baca halaman selanjutnya!

Kiai Ma'ruf mengingatkan, hal ini jangan sampai mencederai kepercayaan masyarakat pada BI. Ia menyebut, hal-hal yang sudah baik, jangan sampai berubah menjadi sebaliknya.

"Jangan sampai kita itu hal yang sudah baik, dibuat menjadi tidak baik," tegas Ma'ruf.

Tak hanya itu, ia juga tak ingin usulan ini bisa merusak independensi BI. Ia ingin marwah BI tetap terjaga. Apalagi selama ini, BI telah mendapat kepercayaan masyarakat hingga dunia internasional.

"Yang penting kita begini, jangan sampai mengurangi kepercayaan masyarakat nasional maupun internasional. Itu saya kira. Karena dulu kan kita buat seperti ini untuk memberikan kepercayaan pada kita, pada lembaga, yang memang dia harus independen. Nah, kita ikuti, yang penting jangan sampai merusak itu," jelas Ma'ruf.

Setelah dari Sidoarjo, Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke PT Husein Alam Indah (HAI), Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik. Di sini, ia disambut oleh warga sekitar. Warga rela panas-panasan menunggu di pinggir jalan.

Namun sayang, mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu enggan menemui warga yang menyapanya. Alhasil, beberapa warga pun kecewa. Ungkapan kecewa ini diceritakan Ratemu, warga Dolokan, Sidayu, Gresik.

Kepada detikJatim, wanita 60 tahun itu mengaku sudah menunggu Ma'ruf Amin sejak pukul 12.00 WIB. Ia rela menunggu 2 jam lebih awal dari rencana kedatangan Ma'ruf lantaran ingin menyampaikan aspirasinya untuk menurunkan harga BBM. Dia pun protes karena tak bisa bertemu dengan wapres.

"Karep kulo wau pengen ngomong kengken mudun aken rego BBM. Soale niki sembarang kalir mundak. Nek saget nggih kulo niki diparingi arto kayak pak Jokowi. (Maksud saya tadi ingin ngomong biar harga BBM turun. Soalnya sekarang semua barang serba naik. Kalau bisa ya saya ini dikasih uang seperti Pak Jokowi)," kata Ratemu.

Ratemu mengaku kecewa lantaran Ma'ruf Amin hanya melambaikan tangan saja kepada masyarakat yang berada di sekitar perusahaan sarang burung walet tersebut. Bahkan, ia mengatakan jika Maruf Amin tidak merakyat.

"Nggih kecewa, lha mek dada-dada mawon. Nggih mboten merakyat ngoten niku. Kudune kan marani, terus nyalami wargane, wong mriki nggih tiyang-tiyang sepuh. (Ya kecewa, lha cuman melambaikan tangan saja. Ya tidak merakyat kalau kayak gitu. Harusnya kan mendatangi, terus bersalaman sama warganya, orang warganya ya orang sudah tua-tua seperti saya)," tambah Ratemu.

Selain itu, warga lainnya, Siti Mahmuda (46) mengaku juga sengaja menunggu keluarnya Ma'ruf Amin dari dalam perusahaan sarang burung walet. Selain ingin bersalaman, ia juga ingin menyampaikan hal yang sama, yakni susahnya mendapat pupuk yang murah.

"Kecewa mas, salaman aja gak bisa. Tadinya mau ngomong pupuk murah kok susah didapatkan. Malah orangnya pergi, menurut saya nggak kayak pak Jokowi yang merakyat," tutur Siti.

Dari pantauan detikJatim, memang penjagaan kunjungan Wapres di Gresik sangat ketat. Petugas gabungan TNI hingga Polri melakukan penjagaan di sepanjang jalan masuk perusahaan sarang walet.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads