Benarkah Daging Kuda Berkhasiat untuk Kejantanan? Simak Kata Dokter FKH Unair

Benarkah Daging Kuda Berkhasiat untuk Kejantanan? Simak Kata Dokter FKH Unair

esti widiyana - detikJatim
Rabu, 28 Sep 2022 17:57 WIB
Sate kuda Ponorogo
Sate kuda di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Surabaya -

Di Ponorogo, ada warung yang menjual kudapan berbahan dasar daging kuda. Olahan daging kuda ini disebut memiliki sejumlah khasiat, mulai dari menambah vitalitas pria hingga obat diabetes.

Bahkan ada yang menyebut, torpedo kuda dipercaya bisa menambah kejantanan pria. Hal ini masih menjadi perdebatan. Lalu, bagaimana penjelasannya secara medis?

Dokter Hewan FKH Unair Surabaya, Dr Boedhi Setiawan MP drh mengatakan, faktanya daging kuda memang memiliki khasiat untuk kesehatan. Tetapi, untuk torpedo kuda yang disebut untuk kejantanan itu baru mitos.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter Boedhi menjelaskan, daging kuda sama seperti daging sapi dan kambing. Di mana terdapat kandungan protein dan lemak. Daging kuda memiliki protein tinggi dan lemak yang rendah. Untuk itu, kejantanan bisa didapat dari protein sebagai bahan utama dalam membangun sel tubuh.

Sebab, sel-sel regenerasi tubuh membutuhkan protein. Jika mendapatkan protein yang cukup tinggi, otomatis sel-sel yang rusak menjadi lebih baik. Saat protein cukup, sel menjadi bagus hingga tubuh akan terasa lebih sehat.

ADVERTISEMENT

"Kaitannya dengan kejantanan, spermatogenesis membentuk sperma menjadi lebih baik lagi, karena untuk sperma itu butuh protein yang tinggi. Jadi kaitannya itu protein tinggi, rendah lemak, sehingga aman untuk dikonsumsi bagi yang memiliki tekanan darah tinggi. Sebetulnya itu kolesterolnya rendah, lemaknya rendah sehingga aman untuk dikonsumsi. Itu berkaitan dengan kejantanan," kata Dokter Boedhi saat dihubungi detikJatim, Rabu (28/9/2022).

Namun, efek ini hanya berlaku pada seseorang yang tidak mengidap penyakit. Karena, adanya penyakit seperti diabetes bisa memengaruhi metabolisme tubuh.

"Jadi bisa saja untuk kejantanan, bisa. Selama tidak ada gangguan metabolisme lain. Misalnya, ada diabetes dan lain-lain, nggak ngefek nanti. Kalau penyakit yang tidak dihilangkan, sama saja tidak bisa. Kalau orangnya sehat ditambah dengan nutrisi yang sehat, maka kejantanan akan menjadi lebih baik lagi," tambahnya.

Bagaimana dengan torpedo kuda? Baca di halaman selanjutnya!

Selain itu, faktor kondisi tubuh juga mempengaruhi. Dokter Boedhi menyarankan pria mengonsumsi daging kuda saat kondisi tubuhnya sedang prima.

"Kalau kondisinya fit baru kita lakukan itu (makan daging kuda) untuk menambah kejantanan. Tidak bisa kondisi capek, stres itu juga terpengaruh. Bukan hanya fisik tapi juga psikis juga berpengaruh," ujarnya.

Sedangkan untuk torpedo, ia mengakui memang banyak mitosnya. Sebab, pada torpedo kuda, lebih banyak lemak dibandingkan dagingnya.

"Kalau torpedo itu tempat produksi pabrik spermanya. Otomatis proteinnya tinggi juga, karena bahan dari sperma, dari protein bisa seperti itu. Tapi kalau seperti itu (menambah kejantanan) lebih banyak mitosnya dari pada aslinya. Sama saja daging dengan torpedo, justru torpedo lebih banyak lemak daripada daging yang bagusnya," jelasnya.

Selain untuk kejantanan, minyak kuda juga dipercaya untuk mengobati gatal-gatal hingga diabetes. Menurut Dokter Boedhi, hal ini juga mitos karena belum ada penelitian yang menjelaskan jika minyak hewan kuda untuk menghilangkan gatal-gatal dalam kulit.

Menurutnya, penyakit gatal memiliki banyak penyebab. Misalnya gatal karena alergi makanan, maka harus dihentikan alergen makanannya sehingga bisa sembuh sendiri. Kemudian, gatal karena terkena ulat bulu, digigit serangga dan lainnya juga bisa menimbulkan rasa gatal. Ada pula gatal karena ada infeksi atau bakteri.

"Belum ada penelitian kandungan dari minyak ini terhadap sakit kulit. Mungkin pas-pasan saja, digunakan bisa sembuh, mungkin karena kebetulan saja. Tapi untuk ilmiah belum terbukti, belum ada penelitian minyak dari kuda ini bisa menyembuhkan sakit kulit. Sakit kulit yang apa, harus diperiksa terlebih dahulu," urai dia.

Sedangkan untuk penderita diabetes, masih bisa mengonsumsi daging kuda. Sebab, lemak yang ada di dalam hewan kuda rendah. Sehingga tidak membebani metabolisme tubuh.

"Kalau orang diabetes kan juga harus dijaga dietnya. Otomatis kalau menjaga sumber makanan yang tidak banyak karbohidrat, kalau daging dengan kadar lemak rendah itu lebih aman," pungkasnya.



Hide Ads