Tidak hanya dari Jember, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat Sarifuddin (65) dan Fatimah (58) berasal dari berbagai daerah. Usianya pun beragam, dari muda sampai yang sudah tua.
Pasutri yang karib disapa Kiai Sarifuddin dan Bu Nyai Fatimah itu telah merawat 200 ODGJ di rumah mereka di Dusun Sumber Jeding, Desa Seputih, Mayang, Jember.
Selama 37 tahun mereka merawat ODGJ yang datang dan pergi silih berganti karena cukup banyak yang telah sembuh usai menjalani perawatan di Yayasan Nurul Islamiyah.
"Ada dari Jakarta, Yogyakarta, Solo, Madura. Ada juga dari Kalimantan, Sumatera. Jadi ada yang oleh keluarganya diserahkan ke sini karena tidak mampu merawat," ujar Sarifuddin, Senin (26/9/2022).
Tak hanya jadi jujugan keluarga yang kesulitan merawat, ada juga salah satu santri (demikian pasutri itu menganggap para ODGJ) yang sempat jadi pasien RSJ.
"Ada juga yang sudah kurang lebih 7 tahun dirawat di (RSJ) Lawang (Malang). Tidak sembuh dibawa ke sini. Alhamdulillah sembuh dan pulang ke keluarganya lagi," sambung Istri Sarifuddin, Fatimah.
Tidak hanya mereka pasien ODGJ yang sudah lanjut usia, Sarifuddin dan Fatimah juga merawat ODGJ dari berbagai golongan umur. Dari yang remaja hingga yang sudah tua.
"Ada yang masih muda banget, kira-kira umur 20 tahunan. Ada juga yang tua di atas 50 tahun," sebut Fatimah.
Fatimah juga menambahkan, untuk saat ini kurang lebih ada 60-an ODGJ yang masih menjalani perawatan.
"Untuk rincinya perempuan berapa, laki berapa, maaf saya lupa hitung. Tapi kurang lebih 60-an. Karena kan dirawat dan sembuh jadi pasien keluar masuk. Gantian. Kalau total keseluruhan yang dirawat dari tahun 1985, lebih dari 200 pasien," ucapnya.
Sarifuddin menambahkan permasalahan yang mengakibatkan pasiennya menjadi ODGJ sebenarnya bermacam-macam. Tapi sebagian besar karena masalah keluarga.
"Kebanyakan persoalan keluarga atau rumah tangga. Ditinggal mati suami atau istrinya, diselingkuhi. Ada karena nyalon pejabat gagal. Kemudian untuk yang pasien muda, karena cita-cita gak tercapai. Misal ingin jadi polisi gagal, atau masuk kuliah di perguruan tinggi gak kesampaian. Bahkan sampai ke persoalan gemar minum miras (minuman keras). Ataupun juga karena putus cinta. Macam-macam pokoknya," sebutnya.
Pengakuan ODGJ yang sudah sembuh. Baca di halaman selanjutnya.
(dpe/iwd)