Dugaan Perploncoan Ospek Unej, Menyibak Tabir Kelam Senioritas di Kampus

Focus

Dugaan Perploncoan Ospek Unej, Menyibak Tabir Kelam Senioritas di Kampus

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 22 Sep 2022 14:30 WIB
Jumlah calon mahasiswa yang memilih masuk Universitas Jember (Unej) mengalami kenaikan cukup signifikan. Berdasarkan data peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021, ada peningkatan 36 persen jumlah calon mahasiswa yang memilih Unej, dibandingkan tahun sebelumnya.
Double Way Universtias Jember (Unej). (Foto: Yakub Mulyono/filedetikJatim)

Unej Bentuk Tim Investigasi Usut Dugaan Perploncoan Ospek BEM Faklutas Teknik

Setelah kabar dugaan perploncoan tersebut mencuat ke media massa, Unej langsung merespons cepat. Rektorat langsung membentuk Tim Investigasi untuk mengusut kabar adanya perploncoan saat Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) atau ospek Fakultas Teknik. Tim Investigasi terdiri dari 7 orang, beranggotakan berbagai elemen yang ada di lingkungan Unej.

"Tim tersebut terdiri dari beberapa elemen. Mulai dari LP3M, juga ada SPI, lalu juga dari wakil dekan fakultas dan pokja kemahasiswaan," jelas Wakil Rektor I Unej Prof Drs Slamin, Selasa (20/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama tim bekerja, lanjut Slamin, ospek di Fakultas Teknik dihentikan sementara. Kelanjutan ospek akan diputuskan setelah tim investigasi menemukan fakta-fakta yang terjadi selama ospek.

"Sampai nanti kita temukan, apakah ada atau tidak terkait adanya dugaan tersebut," imbuh Slamin.

ADVERTISEMENT

Unej meminta waktu agar tim investigasi bisa bekerja. Pihaknya tak segan untuk menjatuhkan sanksi apabila ada pihak-pihak yang melanggar.

"Makanya, mohon tim yang kami bentuk ini diberi waktu untuk bekerja. Kalau memang ternyata tim tersebut menemukan pelanggaran, tentu saja akan kami beri sanksi terhadap pihak-pihak yang terlibat," tukasnya.

Fakultas Teknik Unej Tidak Dilibatkan Dalam Tim Investigasi

"Untuk target kerja Tim Investigasi ini paling lambat satu minggu. Nanti akan kami sampaikan hasilnya," lanjut Slamin.

Slamin menegaskan, Tim Investigasi berjanji untuk bekerja secara objektif dan independen. Mereka akan menggali informasi terkait dugaan pelanggaran ospek BEM Fakultas Teknik Unej. Hal ini dibuktikan dengan tidak dimasukkannya Fakultas Teknik ke dalam Tim Investigasi.

"Tentu saja dari Fakultas Teknik tidak kami libatkan. Ini menjaga agar tidak terjadi conflict of interest (konflik kepentingan)," tegasnya, Rabu (21/9).

Menurut Slamin, tim akan bekerja secara objektif dan berimbang. Semua pihak akan dimintai konfirmasi. Baik dari dekanat, mahasiswa, maupun panitia ospek.

"Karena ini kan tim internal, juga harus cover both side (berimbang) dari sisi panitia ataupun sisi mahasiswa barunya," kata Slamin.

"Untuk mahasiswa baru juga tidak hanya dari korban, tapi mungkin dari maba yang lain. Untuk mengetahui lebih lanjut soal giat ospek itu. Juga (meminta informasi) dari dekanat (Fakultas Teknik)," Slamin melanjutkan.

Larangan perploncoan saat ospek atau yang sekarang dikenal Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) sebenarnya sudah lama digaungkan. Hingga kini, perploncoan yang dekat dengan kekerasan fisik dan psikis tetap dilarang.



Hide Ads