Ospek BEM Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) menuai sorotan. Beberapa mahasiswa baru (maba) jatuh sakit gegara adanya perploncoan. Kegiatan ospek tersebut dirasa tak masuk akal.
Salah satu maba yang sakit gegara ospek itu adalah VV. Paman VV, Arif Wicaksono menceritakan, sepekan terakhir energi keponakannya itu benar-benar terkuras gegara ospek BEM.
"Paginya dia (VV) kuliah. Malam jam 8 harus ikut ospek yang kegiatannya di luar kampus, selesainya bisa sampai jam 3 dini hari. Paginya harus kuliah lagi," beber Arif kepada detikJatim, Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
VV sekarang tidak masuk kuliah. Dia izin sakit. Bahkan, VV sering mengigau saat malam
"Dia demam sejak Sabtu. Ya, energinya habis. Stres juga, kata ibunya seminggu ini sering ngelindur," ungkap Arif.
Menurut Arif, tak hanya keponakannya yang sakit. Ada beberapa maba yang juga tumbang.
"Kata keponakan saya, teman-temannya juga banyak yang sakit. Ada yang sampai diare. Saya nggak tahu berapa jumlahnya, tapi di presensi di aplikasi itu ada daftar berapa mahasiswa baru yang izin sakit setiap hari," ungkap Arif.
Arif berharap ada kebijakan dari pihak kampus. Sebab, ospek BEM Fakultas Teknik Unej ini dirasa tidak masuk akal.
Arif menambahkan, kegiatan ospek tersebut memang tidak ada di agenda resmi fakultas. Penyelenggaranya adalah BEM fakultas. Tema ospek tersebut adala BEAT' 22 'Aiming New Generation of Engineering Student'.
"Sepertinya ini memang sudah jadi tradisi. Zaman saya kuliah dulu memang kabarnya seperti itu. Tapi ini kan sudah 2022, masak iya ospeknya harus marah-marah, sampai misuh-misuh," kritik Arif.
Pria lulusan FISIP Unej itu menceritakan, BEM memberikan tugas yang tak masuk akal. Para maba diminta untuk mencari tanda tangan para senior. Sebelum mencari tanda tangan, mereka diberi tugas. Jika tugas tak tuntas, mereka tak dapat tanda tangan.
Saat para maba tak bisa menyelesaikan tugas, mereka bakal dimarahi habis-habisan. Para senior bahkan tak segan misuhi para maba dengan nada keras.
"Padahal itu lokasinya di luar kampus. Banyak maba yang akhirnya stres, termasuk keponakan saya. Panitia BEM misuh-misuh di depan muka seperti orang tak beragama," ujar Arif.
Selain dipisuhi, para ada aturan lain yang tak masuk akal. Para maba tidak boleh berangkat ospek diantar oleh orang tuanya. Mereka juga tidak boleh berboncengan sesama jenis kelamin.
"Kalau boncengan harus cowok-cewek. Ini kan nggak masuk akal, esensi pendidikannya ada di mana?" kecam Arif.
"Itu suratnya dibuat kemarin. Bayangkan, hari libur fakultas sampai menerbiktkan surat. Artinya memang ada yang nggak beres, banyak yang protes ospek tersebut," sebut Arif.
Poin penting surat tersebut berbunyi:
Sehubungan dengan adanya masukan dari Pemimpin Fakultas Teknik Universitas Jember, Dosen, Orang Tua dan Mahasiswa terkait pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (P2MB) yang membuat keresahan, bersama ini kami beritahukan pelaksanaan P2MB Tahun Akademik 2022/2023 untuk sementara ini akan dijadwalkan ulang dan kelanjutannya menunggu surat resmi dari Pemimpin Fakultas Teknik Universitas Jember mnegenai jadwal penundaan.
![]() |
Perihal keresahan masyarakat tersebut maka Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Jember melarang pelaksanaan kegiatan P2MB untuk:
1. Melakukan dan mengucapkan ujaran kekerasan yang tidak sesuai dengan etika dan norma agama
2. Berboncengan laki-laki dan perempuan selama pelaksanaan P2MB
3. Melakukan Kegiatan P2MB atau sejenisnya di luar jadwal yang dikeluarkan secara resmi oleh Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Jember
4. Melakukan tugas P2MB sampai larut malam
5. Mengabaikan undangan atau berita yang tidak resmi dari media sosial.
Adapun bilamana ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan melakukan pelanggaran maka Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Jember akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
detikJatim saat ini masih berusaha meminta konfirmasi dekanat Fakultas Teknik Unej.
Simak Video "Mahasiswa Fisip UNEJ Tewas Diduga Loncat dari Lantai 8"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/dte)