Tim Investigasi Unej Resmi Usut Dugaan Perploncoan Ospek Fakultas Teknik

Tim Investigasi Unej Resmi Usut Dugaan Perploncoan Ospek Fakultas Teknik

Yakub Mulyono - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 15:37 WIB
Rektorat Unej
Tim Investigasi Unej resmi usut dugaan perploncoan ospek Fakultas Teknik. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Universitas Jember (Unej) resmi membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan perpeloncoan saat Pembinaan dan Pengembangan Mahasiswa Baru (PPMB) atau ospek Fakultas Teknik. Tim investigasi beranggotakan berbagai elemen yang ada di lingkungan Unej.

"Tim tersebut terdiri dari beberapa elemen. Mulai dari LP3M, juga ada SPI, lalu juga dari wakil dekan fakultas dan pokja kemahasiswaan," jelas Wakil Rektor I Unej Prof Drs Slamin, Selasa (20/9/2022).

Slamin menegaskan, tim investigasi berjanji untuk bekerja secara objektif dan independen. Mereka akan menggali informasi terkait dugaan pelanggaran ospek BEM Fakultas Teknik Unej.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim ini akan bekerja dalam beberapa hari ke depan untuk menggali informasi secara objektif, berimbang, dan independen," tegasnya.

Selama tim bekerja, lanjut Slamin, ospek di Fakultas Teknik dihentikan sementara. Kelanjutan ospek akan diputuskan setelah tim investigasi menemukan fakta-fakta yang terjadi selama ospek.

ADVERTISEMENT

"Sampai nanti kita temukan, apakah ada atau tidak terkait adanya dugaan tersebut," imbuh Slamin.

Unej meminta waktu agar tim investigasi bisa bekerja. Pihaknya tak segan untuk menjatuhkan sanksi apabila ada pihak-pihak yang melanggar.

"Makanya, mohon tim yang kami bentuk ini diberi waktu untuk bekerja. Kalau memang ternyata tim tersebut menemukan pelanggaran, tentu saja akan kami beri sanksi terhadap pihak-pihak yang terlibat," tukasnya.

Perploncoan maba Fakultas Teknik Unej. Baca halaman selanjutnya.

Pengakuan Keluarga Maba Fakultas Teknik Unej soal Perploncoan saat Ospek

Diberitakan sebelumnya, ospek Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) diwarnai perploncoan. Banyak orang tua maupun keluarga mahasiswa baru (maba) yang protes ke kampus. Mereka tak terima anaknya dijadikan sasaran perploncoan yang tak masuk akal.

Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej buka-bukaan betapa kejamnya ospek tersebut. Keponakan Arif bahkan sampai ketakutan tak mau masuk kuliah. Arif meminta agar nama keponakannya diinisialkan jadi VV.

Jadwal ospek dari fakultas sendiri sebenarnya sudah selesai. Seminggu terakhir, kegiatan ospek di-handle oleh BEM. Para maba sendiri sudah masuk kuliah. Jadi pagi hingga sore para maba kuliah. Malam harinya dilanjut ospek BEM.

"Sepertinya ini memang sudah jadi tradisi. Zaman saya kuliah dulu memang kabarnya seperti itu. Tapi ini kan sudah 2022, masak iya ospeknya harus marah-marah, sampai misuh-misuh," kritik Arif.

Arif melanjutkan, BEM memberikan tugas yang tak masuk akal. Para maba diminta untuk mencari tanda tangan para senior. Sebelum mencari tanda tangan, mereka diberi tugas. Jika tugas tak tuntas, mereka tak dapat tanda tangan.

Saat para maba tak bisa menyelesaikan tugas, mereka bakal dimarahi habis-habisan. Para senior bahkan tak segan mengumpat ke para maba dengan nada keras.

"Padahal itu lokasinya di luar kampus. Banyak maba yang akhirnya stres, termasuk keponakan saya. Panitia BEM misuh-misuh di depan muka seperti orang tak beragama," ujar Arif.

Selain dipisuhi, para ada aturan lain yang tak masuk akal. Para maba tidak boleh berangkat ospek diantar oleh orang tuanya. Mereka juga tidak boleh berboncengan sesama jenis kelamin.

"Kalau boncengan harus cowok-cewek. Ini kan nggak masuk akal, esensi pendidikannya ada di mana?" kecam Arif.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Menteri PKP Ara Sosialisasikan KUR Perumahan dan FLPP di Kabupaten Jember"
[Gambas:Video 20detik]
(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads