Menanti Janji Unej Ungkap Perploncoan Nyleneh di Ospek BEM Fakultas Teknik

Menanti Janji Unej Ungkap Perploncoan Nyleneh di Ospek BEM Fakultas Teknik

Tim detikJatim - detikJatim
Selasa, 20 Sep 2022 06:05 WIB
universitas jember
Universitas Jember. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Universitas Jember (Unej) berencana membentuk tim investigasi. Tim itu akan mengungkap benar tidaknya dugaan praktik perploncoan dalam kegiatan Pengenalan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (PPMB) atau ospek di Fakultas Teknik Unej.

"Tentu saja dengan informasi yang kami dapat Universitas Jember tidak akan tinggal diam dengan adanya tindakan di luar aturan yang berlaku. Untuk itu, Universitas Jember segera membentuk tim investigasi," kata Humas Unej Rokhmad Hidayanto saat dihubungi detikJatim, Senin (19/9/2022).

Rokhmad menjelaskan tim investigasi itu akan segera dibentuk untuk mencari informasi terkait dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam PPMB Fakultas Teknik Unej. Rapat tentang perploncoan itu telah tuntas dan siapa saja yang tergabung dalam tim itu akan segera ditentukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa saja yang terlibat dalam tim investigasi masih belum (ditentukan). Ini rapatnya baru selesai. Mungkin akan ditentukan besok," kata pria yang karib disapa Didung itu.

Seiring dengan pembentukan tim investigasi tersebut untuk sementara Unej menyetop kegiatan PPMB atau ospek di Fakultas Teknik.

ADVERTISEMENT

"Selama tim investigasi bekerja, maka kegiatan PPMB di Fakultas Teknik dihentikan sementara. Keputusannya, kan, baru hari ini, ya. Suratnya kemungkinan baru besok" tegasnya.

Didung belum bisa memastikan apakah ospek di Fakultas Teknik itu akan dilanjutkan lagi atau tidak. Dia menyatakan bahwa keputusan akan diambil setelah ada hasil dari tim investigasi.

Ia juga menegaskan bahwa Unej selalu berkomitmen agar tidak ada perploncoan saat ospek. Bahkan, sebelum ini mereka juga sudah menerbitkan surat edaran.

"Surat edaran itu dari Wakil Rektor I ke seluruh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni," tandasnya.

Sederet aturan nyeleneh bagi maba selama ospek Fakultas Teknik Unej. Baca di halaman selanjutnya.

Ada sederet aturan nyeleneh yang diterapkan para senior di kursi BEM Fakultas Teknik. Perploncoan ini dikeluhkan mahasiswa baru (maba) hingga para orang tua mereka.

Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej mengungkapkan sejumlah hal tak masuk akal dalam ospek itu. Ia menceritakan bahwa keponakannya sampai ketakutan hingga tak mau masuk kuliah.

Kegiatan hingga pukul 3 dini hari

"Awalnya keponakan saya cerita kalau tugas ospeknya itu berat. Mulai jam 8 malam, selesainya bisa sampai jam 3 pagi," cerita Arif kepada detikJatim, Senin (19/9/2022).

Arif mengatakan, kegiatan ospek itu memang tidak ada di agenda resmi fakultas. Penyelenggaranya adalah BEM fakultas. Tema ospek itu adala BEAT' 22 'Aiming New Generation of Engineering Student'.

Ospek digelar di luar kampus

Kegiatan ospek itu sendiri dilakukan di luar kampus. Salah satunya di kafe yang ada di Jalan Mastrip. Namun, menurut Arif, dekanat kampus harusnya tahu mengenai kegiatan itu.

Jadwal ospek dari fakultas sendiri sebenarnya sudah selesai. Seminggu terakhir, kegiatan ospek di-handle oleh BEM. Para maba sendiri sudah masuk kuliah. Jadi pagi hingga sore para maba kuliah. Malam harinya dilanjutkan ospek BEM.

"Sepertinya ini memang sudah jadi tradisi. Zaman saya kuliah dulu memang kabarnya seperti itu. Tapi ini kan sudah 2022, masak iya ospeknya harus marah-marah, sampai misuh-misuh," kritik Arif.

Tugas tak masuk akal

Pria lulusan FISIP Unej itu menceritakan bahwa BEM memberikan tugas yang tak masuk akal. Para maba diminta untuk mencari tanda tangan para senior. Sebelum mencari tanda tangan, mereka diberi tugas. Jika tugas tak tuntas, mereka tak dapat tanda tangan.

Saat para maba tak bisa menyelesaikan tugas, mereka bakal dimarahi habis-habisan. Para senior bahkan tak segan misuhi para maba dengan nada keras.

Tidak boleh diantar ortu atau boncengan sesama lawan jenis

Selain dipisuhi, para ada aturan lain yang tak masuk akal. Para maba tidak boleh berangkat ospek diantar oleh orang tuanya. Mereka juga tidak boleh berboncengan sesama jenis kelamin.

"Kalau boncengan harus cowok-cewek. Ini kan nggak masuk akal, esensi pendidikannya ada di mana?" kecam Arif.

Potongan rambut harus sama

Selain itu, potongan rambut maba laki-laki harus sama. Beda sedikit dengan lainnya, maba itu akan kena semprot senior.

"Itu diukur pakai penggaris. Selisih 0 koma dipisuhi di depan lainnya," ungkapnya.

Banyak maba yang stres hingga sakit

"Banyak maba yang akhirnya stres, termasuk keponakan saya. Panitia BEM misuh-misuh di depan muka seperti orang tak beragama," ujar Arif.

Arif juga menunjukkan daftar presensi ospek BEM Fakultas Teknik yang tercatat di aplikasi. Terlihat bahwa setiap hari ada maba yang izin sakit.

"Ya gimana nggak sakit. Selesainya dini hari, sampai jam 3. Belum kena marah-marahnya," ungkap pria berusia 37 tahun tersebut.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads