Unej Setop Sementara Ospek BEM Fakultas Teknik Buntut Laporan Perploncoan

Unej Setop Sementara Ospek BEM Fakultas Teknik Buntut Laporan Perploncoan

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 19 Sep 2022 21:45 WIB
Fakultas Teknik Universitas Jember Unej
Fakultas Teknik Universitas Jember. (Foto: Yakub Mulyono/detikJatim)
Jember -

Universitas Jember (Unej) merespons laporan dugaan adanya perploncoan saat ospek BEM Fakultas Teknik. Unej memastikan untuk membentuk tim investigasi. Selain itu, untuk sementara Unej menyetop kegiatan Pengenalan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (PPMB) atau ospek Fakultas Teknik.

"Selama tim investigasi bekerja, maka kegiatan PPMB di Fakultas Teknik dihentikan sementara," tegas Humas Unej Rokhmad Hidayanto saat dihubungi detikJatim, Senin (19/9/2022).

"Keputusannya kan baru hari ini ya, suratnya kemungkinan baru besok," sambung pria yang karib disapa Didung ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Didung belum bisa memastikan apakah nantinya ospek Fakultas Teknik itu dilanjutkan lagi atau tidak. Dia mengatakan bahwa keputusan akan diambil setelah ada hasil dari tim investigasi.

"Semoga ini bisa segera diselesaikan. Sebab, ini kan kita juga baru mendapat informasinya," katanya.

ADVERTISEMENT

Didung juga menegaskan bahwa Unej selalu berkomitmen agar tidak ada perploncoan saat ospek. Bahkan, sebelum ini mereka juga sudah menerbitkan surat edaran.

"Surat edaran itu dari Wakil Rektor I ke seluruh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, ospek Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) diwarnai perploncoan. Banyak orang tua maupun keluarga maba yang protes ke kampus. Mereka tak terima anaknya dijadikan sasaran perploncoan yang tak masuk akal.

Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej buka-bukaan betapa kejamnya ospek tersebut. Keponakan Arif bahkan sampai ketakutan tak mau masuk kuliah. Arif meminta agar nama keponakannya diinisialkan jadi VV.

Arif melanjutkan, BEM memberikan tugas yang tak masuk akal. Para maba diminta untuk mencari tanda tangan para senior. Sebelum mencari tanda tangan, mereka diberi tugas. Jika tugas tak tuntas, mereka tak dapat tanda tangan.

Saat para maba tak bisa menyelesaikan tugas, mereka bakal dimarahi habis-habisan. Para senior bahkan tak segan mengumpat ke para maba dengan nada keras.

"Padahal itu lokasinya di luar kampus. Banyak maba yang akhirnya stres, termasuk keponakan saya. Panitia BEM misuh-misuh di depan muka seperti orang tak beragama," ujar Arif.

Selain dipisuhi, para ada aturan lain yang tak masuk akal. Para maba tidak boleh berangkat ospek diantar oleh orang tuanya. Mereka juga tidak boleh berboncengan sesama jenis kelamin.

"Kalau boncengan harus cowok-cewek. Ini kan nggak masuk akal, esensi pendidikannya ada di mana?" kecam Arif.




(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads