Pemuda Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) menjadi tersangka kasus hacker Bjorka. Tepat sehari sebelum menjadi tersangka, ia mengaku ada seorang 'aparat' yang memaksa membeli ponselnya. MAH pun kaget saat handphone yang dijualnya tetiba menjadi barang bukti (BB) di kepolisian.
Sosok pembeli ponsel MAH pun masih menjadi teka-teki. Apalagi, ia mengaku sempat mendapat ancaman hingga dipaksa menjual ponselnya.
Kepada detikJatim, ia bercerita, seseorang yang menawar ponselnya mengaku merupakan aparat TNI. Seseorang itu menyebut namanya Husen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya ada Husen kalau ndak salah, seingat saya dari institusi TNI," jelas MAH saat ditemui di kediamannya, Minggu (19/9/2022).
MAH menambahkan, proses penjualan handphone ini sempat alot. Karena, ia awaknya tak ingin menjual ponselnya lantaran masih nyaman. Namun, sang pembeli terus menawar.
Dalam tawar menawar melalui sambungan telepon tersebut, menurut MAH, sang pembeli sempat mengancam jika ponselnya tidak boleh dibeli, maka pria tersebut tidak mau tanggung jawab jika MAH dibawa polisi.
"Penelepon bilang, kalau mau (deal) saya kasih (uang), saya juga diancam kalau ndak saya bawa (ponsel) nanti kalau kamu ditangkap polisi saya nanti saya angkat tangan (tidak tanggung jawab)," ucap MAH menirukan perkataan penelpon.
Mau tak mau, MAH akhirnya terpaksa menuruti pembeli tersebut. Dirinya takut dipenjara jika tak menjual ponselnya. "Ya saya mau selamat juga ndak mau dipenjara," tuturnya.
Keluarga ungkap sosok pembeli HP pemuda Madiun aparat polisi. Baca halaman selanjutnya!
Sebelum tawar menawar, seseorang yang mengaku bernama Husen tersebut juga sempat mendatangi kios es tempatnya bekerja di Pasar Pintu, sekitar 100 meter timur kantor Kecamatan Dagangan. Namun saat itu, proses jual beli HP urung dilakukan.
"Sebelumnya juga datang ke kios es tempat saya bekerja," tambah MAH.
Handphone tersebut, lanjut MAH, dibeli dengan harga mahal. Padahal, handphone miliknya memiliki harga murah. Dia menceritakan, ponsel merek Xiaomi Redmi Note 10 Pro yang dulu dibelinya Rp 3,5 juta, justru ditawar Rp 5 juta.
"Awalnya menolak karena HP penting satu-satunya, itu udah banyak Rp 5 juta dibelinya, padahal beli dulu cuma Rp 3,5 juta," ungkap MAH.
Teka-teki sosok pembeli HP MAH pun belum terkuak. Karena, sosok pria misterius ini sebelumnya sempat diungkap keluarga MAH sebagai aparat 'polisi'. Menurut keluarga MAH, orang yang membeli HP tersebut mengaku sebagai polisi.
"Untuk barang bukti katanya, ponsel diminta seseorang ngaku polisi. Polisi juga sae (baik), kasih uang Rp 5 juta," kata kakak MAH, Noviani saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat petang (16/9/2022).
Noviani mengaku, sang adik tak cerita lebih detail lagi. Noviani tak tahu adiknya bertemu dengan polisi tersebut di mana. "Sebelum kejadian (diamankan), detailnya kurang tahu, adik yang tahu. Transaksi uang Rp 5 juta," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, MAH (21) diamankan Tim Cyber Mabes Polri pada Rabu (14/9). Dia kemudian dibawa ke Mapolsek Dagangan lalu diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa di Mabes Polri. Jumat (16/9) pagi, MAH dipulangkan oleh polisi. Namun tak lama, ia berstatus sebagai tersangka kasus Bjorka.