Pemuda Madiun, Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) tak menyangka keisengannya bisa menjadikan dia tersangka kasus hacker Bjorka. Ia mengaku awalnya hanya iseng membuat channel telegram dan mendapat uang dari penjualan channel tersebut.
Sebelumnya, MAH diamankan Tim Cyber Mabes Polri pada Rabu (14/9). Dia kemudian dibawa ke Mapolsek Dagangan, lalu diterbangkan ke Jakarta untuk diperiksa di Mabes Polri. Lalu pada Jumat (16/9) pagi, MAH dipulangkan oleh polisi. Tak berselang lama, statusnya pun berganti menjadi tersangka.
"Awalnya iseng saya punya channel Telegram hingga kenal Bjorka. Di samping itu juga karena keluarga butuh uang," ungkap MAH kepada detikJatim, Minggu (18/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada detikJatim, MAH menceritakan, sebelum mengenal hacker Bjorka, ia memang sudah lama menggunakan aplikasi percakapan telegram. MAH mengaku sudah menggunakan telegram sejak tahun 2017. Saat itu, ia membuat sebuah channel di telegram.
"Sebelum mengenal hacker Bjorka saya main media sosial telegram sudah sejak 2017," kata MAH.
Saat ditanya nama channel telegram yang dibuatnya, MAH mengaku lupa. Barulah saat nama hacker Bjorka mulai mencuat dengan membongkar data-data pemerintah, MAH akhirnya iseng membuat channel dengan nama @bjorkanism sejak 8 September 2022. Kemudian, ia baru meng-upload konten untuk pertama kali pada 10 September 2022.
"Buat channel baru telegram tanggal 8 September dan upload konten yang pertama kali tanggal 10 September 2022," tutur MAH.
MAH bercerita, sejak tanggal 10 September, dirinya baru meng-upload tiga konten yang berbau Bjorka. Saat itu, MAH mengaku telah tergabung dalam grup channel telegram Bjorka dan mulai meng-upload konten.
"Saya juga akhirnya masuk grup Bjorka setelah tahu linknya dapat dari web breached.to (web resmi Bjorka) dan mulai posting sejak tanggal 10 September 2022 hanya ada tiga postingan," papar MAH.
MAH sempat senang karena channel telegramnya dibeli mahal, baca di halaman selanjutnya!
Tiga postingannya itu, menurut MAH diunggah selama tiga hari berturut-turut, yakni sejak tanggal 10 hingga 13 September. Saat itu, ia memposting hal-hal yang berbau ancaman pembocoran data pemerintah di akun @bjorkanism. MAH mengaku kaget karena postingannya, ia memperoleh 60 ribu pengikut.
"Sejak tanggal 10 September 2022 itu baru posting tiga kali dan rame hingga dapat 60 ribu pengikut channel telegram saya hanya tiga hari," cerita MAH.
Usai mendapat 60 ribu pengikut, MAH mengaku ada seseorang yang bertanya di grup privat telegram yang diikutinya. Orang tersebut tengah mencari pemilik akun telegram @bjorkanism dan hendak membeli channel tersebut.
"Saya ada di grup Bjorka itu yang anggotanya ada sekitar 25 ribu waktu itu, kalau sekarang ndak tahu. Saat itu ada salah satu admin grup bertanya soal siapa pemilik channel @bjorkanism. Kemudian saya DM, ngobrol jika channel saya mau dibeli seharga US 100 dolar namun dalam bentuk bitcoin," tuturnya.
Tawaran pembelian channel telegram pribadinya oleh admin Bjorka, membuat senang MAH dan langsung disepakati. Karena, baik MAH dan keluarganya tengah butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari.
"Dapat tawaran uang segitu sangat senang dan mencairkan bisa bantu orang tua bayar hutang dan buat bayar angsuran cicilan sepeda motor," imbuhnya.
Kini, MAH telah ditetapkan tersangka. Ia pun menyesal dan meminta maaf ke publik karena menjual channel telegram pribadinya ke admin Bjorka.
"Saya secara pribadi minta maaf ke semua pihak. Baik pemerintah, kepolisian atas perilaku saya," ujar MAH.