Sejumlah wilayah di Jawa Timur diprakirakan memasuki musim hujan mulai September. Namun, rata-rata, lebih dari setengah wilayah Jatim baru mengalami awal musim hujan pada Oktober.
BMKG Stasiun Klimatologi Malang merilis prakiraan awal musim hujan tahun 2022/2023. Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Malang Anung Suprayitno mengatakan, prakiraan ini berdasarkan perkembangan kondisi dinamika atmosfer hingga lautan.
Pihaknya menggunakan indeks ENSO, Dipole Mode, Monsun, dan Suhu Muka Laut Perairan Indonesia. Selain itu, La Nina dan Dipole Mode Negatif yang dapat meningkatkan curah hujan di Indonesia, diprediksi masih bertahan sampai akhir tahun 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anung memaparkan, wilayah Jawa Timur terbagi menjadi 74 ZOM atau Zona Musim. Saat ini, rerata wilayah Jatim masih memasuki musim kemarau. Namun, memang ada sejumlah wilayah yang telah memasuki musim hujan pada September dasarian I atau 10 hari pertama di bulan Septermber.
"Daerah yang memasuki musim hujan paling awal atau September dasarian I terjadi di 17 ZOM, yakni bagian utara Trenggalek hingga Tulungagung, bagian timur Ponorogo, dan bagian barat Kediri," kata Anung dalam keterangan yang diterima detikJatim, Rabu (7/9/2022).
Sedangkan, rerata wilayah di Jatim baru memasuki musim hujan pada bulan Oktober. Anung menyebut sebanyak 42 ZOM atau persentasenya mencapai 56,8% daerah di Jatim yang awal musim hujannya pada Oktober.
"Sedangkan (musim hujan) paling akhir diprakirakan terjadi di bagian timur Situbondo pada November dasarian III," imbuhnya.
Sementara itu, untuk puncak musim hujan di Jatim pun bervariasi. Anung mengatakan prediksinya baru mulai Desember 2022 hingga Februari 2023.
"Puncak Musim Hujan 2022/2023 diprakirakan terjadi pada bulan Desember 2022 hingga Februari 2023," tambahnya.
Pada kesempatan ini, Anung memaparkan, sifat hujan pada musim hujan 2022/2023 ini diprakirakan atas normal meliputi 63 ZOM (85.1%) dan normal meliputi 11 ZOM (14.9%). Lalu, curah hujan selama musim hujan 2022/2023 diprakirakan berkisar antara 500 hingga 2500 mm.
"Masyarakat diimbau mewaspadai potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan dan potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan," pesan Anung.
(hil/dte)