Waspada ya rek! Meskipun masih musim kemarau, namun sejumlah wilayah di Jawa Timur akan dilanda bencana hidrometeorologi. BMKG Juanda menyebut, hal ini diprakirakan berlangsung sejak tanggal 5 hingga 10 September 2022.
"Saat ini wilayah Jawa Timur berada pada musim kemarau, akan tetapi diprakirakan, wilayah Jawa Timur secara umum masih berpotensi hujan dengan intensitas bervariatif dari ringan, sedang, bahkan hingga lebat dan disertai petir," kata Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan dalam keterangan yang diterima detikJatim, Rabu (7/9/2022).
Taufiq memaparkan, hal ini karena aktifnya gangguan fenomena gelombang atmosfer Rossby dan MJO atau Madden Jullian Oscillation, serta adanya daerah belokan angin di wilayah Utara Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Taufiq juga menyebut, penyebab lainnya yakni suhu muka laut di perairan Jawa Timur masih cukup hangat dengan anomali suhu muka laut antara +0.5 sampai +1.5ยบC.
"Serta masih adanya fenomena La Nina lemah," imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Taufiq memaparkan, dari adanya gangguan atmosfer yang cukup signifikan ini menyebabkan kondisi atmosfer menjadi labil sehingga berpengaruh dalam pembentukan awan-awan Cumulonimbus yang akan semakin intens.
"Hal ini dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang sesaat," lanjut Taufiq.
Lalu, di mana saja wilayah Jatim yang berpotensi hujan? Baca halaman selanjutnya!
Sejumlah Wilayah di Jatim yang Berpotensi Turun Hujan
Taufiq memaparkan, potensi hujan di wilayah Jawa Timur diprakirakan terjadi pada tanggal 6 hingga 10 September 2022. Hujan akan mengguyur sejumlah wilayah. Mulai dari Gresik, Lamongan, Tuban, Nganjuk, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar.
Lalu, hujan juga diprakirakan mengguyur wilayah Trenggalek, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Jember, Kabupaten Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin," pesan Taufik.
Taufik juga mengimbau masyarakat selalu update informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 hingga 3 jam-an yang selalu dishare via medsos dan website resmi BMKG Juanda.