Ribuan buruh dan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM. Mereka sempat memblokade kawasan Frontage Ahmad Yani Surabaya. Kemacetan pun tak terhindarkan. Polisi sempat adu mulut dengan para buruh.
Dari pantauan detikJatim, rombongan buruh telah berkumpul di Jalan Frontage Ahmad Yani sejak pukul 11.00 WIB. Mereka datang menggunakan bus, roda dua hingga membawa mobil komando dengan menggunakan speaker. Mereka juga sempat menutup akses jalan.
Akhirnya, polisi melakukan negosiasi. Dipimpin Kasat Lantas Polrestabes Surabaya Kompol Arif Fazlurrahman bersama Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono, akhirnya buruh memilih untuk membuka blokade. Tiga Jalur digunakan buruh untuk berkumpul dan berorasi, sedangkan dua jalur digunakan untuk pengguna jalan umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita memberikan pengertian kepada mereka agar pengguna jalan tetap dikasih (akses), mereka malah tersinggung. Kita memberikan penjelasan bahwa pengguna jalan juga punya hak, untuk melewati dan tidak terganggu, sempat eyel-eyelan gitu. Iya justru itu (mau menutup semua akses jalan)," ungkap Suhartono kepada detikJatim, Selasa (6/9/2022).
Bahkan, ada pengendara motor yang sempat dikejar beberapa perwakilan buruh. Namun, berhasil diredam oleh rekan mereka sendiri.
"Oh iya pengendara itu, mungkin waktu itu (sama-sama) emosi," ujar Suhartono.
Usai diredam oleh petugas, para buruh melanjutkan orasi di Jalan Frontage Ahmad Yani sebelum menuju ke titik lokasi aksi di DPRD Jatim dan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Sedangkan arus lalu lintas kini telah bisa digunakan oleh pengguna jalan.
(hil/iwd)











































