Pemkab Sayembarakan Desain Monumen Reog Ponorogo, Hadiah Rp 175 Juta

Pemkab Sayembarakan Desain Monumen Reog Ponorogo, Hadiah Rp 175 Juta

Charolin Pebrianti - detikJatim
Minggu, 04 Sep 2022 13:36 WIB
Desain Monumen Reog Ponorogo
Ilustrasi Desain Monumen Reog Ponorogo Foto: Dok. Istimewa
Ponorogo -

Desain Monumen Reog yang bakal dibangun di lahan bekas galian tambang batu gamping di Desa/Kecamatan Sampung, Ponorogo ternyata belum fix. Pemkab Ponorogo melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) mengadakan sayembara atau lomba desain monumen Reog.

Lomba yang memperebutkan hadiah Rp 175 juta ini memiliki syarat, monumen reog lebar 50,40 meter dan tinggi 81 meter. Sedangkan podium monumen memiliki lebar 80 meter dan tinggi 45 meter. Desainnya pun harus menampilkan Reog terutama kepala singa dan dadak merak.

Meski sudah ada master plan dari tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Namun desain khusus untuk bangunan monumen Reog belum dibuat secara detail.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pengen pikiran cerdas arsitek seluruh Indonesia terlibat berpikir tentang bagaimana Ponorogo. Mulai dari seniman, budayawan dan arsitek," tutur Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).

Sugiri menambahkan dirinya tidak ingin dianggap egois. Semisal menyodorkan desain monumen Reog sesuai keinginannya. Tapi, karena Monumen Reog ini bakal jadi milik bersama harus dari buah pikiran masyarakat bersama.

ADVERTISEMENT

"Jadi dengan adanya lomba desain Monumen Reog ini biar semua beradu kehebatan, kita adopsi untuk dipakai di Museum Reog Ponorogo," terang Giri.

Giri sendiri bertugas sebagai juri kehormatan. Setelah 4 juri lain menilai desain dari para peserta. Hasil akhir bakal diserahkan ke Giri pada 19 September 2022 mendatang.

"Saya menjuri di bagian akhir setelah juri lain menilai," jelas Giri.

Disinggung soal kapan mulai dibangun Monumen Reog, Giri mengaku masih mengurus perijinan tanah bekas galian gamping masih bentuk GG warisan dari Jaman Belanda. Saat ini lahan ini dimiliki Perusahaan Daerah (PD) Sari Gunung.

"Kita urusi lahan bersama BPN dan Sekda, sembari paralel, Dinas Lingkungan Hidup (LH) mengkaji Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL UPL) dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal)," imbuh Giri.

Sebelumnya, Giri mencetuskan ide membangun museum Reog senilai Rp 90 miliar. Proyek ini digadang-gadang bakal jadi literatur Reog terlengkap sebagai warisan anak cucu Ponorogo.

Bahkan Giri berambisius jika proyek ini lebih tinggi dibanding Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali setinggi 105 meter. Sebab, Museum Reog yang dibangun di Gunung Gamping, Kecamatan Sampung setinggi 126 meter.

"Saat ini sedang dalam pembahasan RAB secara detail. Sebab proyek ini bukan hanya pekerjaan fisik saja. Tetapi ada pekerjaan budaya, pekerjaan seni artistik maka agak panjang waktunya," kata Giri pada Maret lalu.

Sugiri menambahkan meski nantinya bakal lebih tinggi dari GWK. Pihaknya bakal menghitung keseimbangan pun juga kekuatan angin.

"Lebih tinggi sedikit dari GWK lah. Tingginya nanti 126 meter," pungkas Giri.

(akd/ega)


Hide Ads