Emosi Anak Mensos Risma Merasa Didiskriminasi Playground di Surabaya

Emosi Anak Mensos Risma Merasa Didiskriminasi Playground di Surabaya

Tim detikJatim - detikJatim
Kamis, 01 Sep 2022 19:20 WIB
fuad benardi
Fuad Benardi dan istrinya Erra Masita Maharani/Foto: dokumen pribadi
Surabaya -

Anak Menteri Sosial RI (Mensos) Tri Rismaharini, Fuad Benardi terpantik emosi. Fuad ngamuk saat putranya mendapat diskriminasi kala bermain di playground salah satu mal di Surabaya. Hal ini juga membuat Risma turut tersulut.

Kejadian ini berawal saat Fuad dan istri, Erra Masita Maharani mengajak dua anaknya, Gwen Syareefa dan Gianluigi Svarga ke playground salah satu mal kemarin (31/8). Saat itu, memang ada aturan jika pengunjung wajib memakai masker. Namun, anak Fuad yang masih berusia 2 tahun kerap melepas masker hingga diusir dari tempat bermain itu.

Fuad awalnya bisa menerima saat anaknya diusir dari playground tersebut. Ini karena, SOP di sana sudah seperti itu. Namun, ia kecewa saat melihat anak-anak lain yang tak diusir, meskipun tak menggunakan masker. Saat kejadian ia sempat meminta penjelasan dari pegawai di sana. Tapi, jawaban pegawai tidak memuaskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak bisa jawab mereka bingung kayak mencari HT dan saya akhirnya ngomong agak sedikit kasar, ngomong rasis karena memang yang di dalam itu anak-anaknya etnis tertentu lah," kata Fuad saat dihubungi detikJatim di Surabaya, Kamis (1/9/2022).

Namun, Fuad menegaskan, dirinya tak membawa-bawa etnis lain. Ia hanya menyinggung soal etnisnya yang mendapat perlakuan berbeda.

ADVERTISEMENT

"Ya karena saya waktu itu emosi, saya kan cuma ngomong etnis, itu etnis saya, saya tidak ngomong etnis lain. Saya kan nggak ngomong soal etnis lain lho ya. Saya kan ngomong etnis saya," imbuh Fuad.

Fuad mengaku telah menceritakan hal ini ke ibunya. Fuad bercerita saat melakukan video call dengan Mantan Wali Kota Surabaya itu. Fuad menyebut, ibunya marah saat mengetahui kejadian ini.

"Ya kalau ibu marah soalnya kan menyangkut cucu, kalau cucu kan lebih emosi daripada sama anak," ungkap Fuad.

Karena kecewa, menantu Risma, Erra menceritakan hal ini lewat Instagram Story. Story ini pun mendapat respons dari sejumlah warganet. Hingga Erra juga dihubungi pihak manajemen playground. Namun, Fuad menyayangkan tak ada permintaan maaf dari pihak manajemen.

"Kalau ke saya nggak (menghubungi), tapi kebetulan ke istri. Katanya sih GM-nya atau siapanya kontak istri, yang ngomongnya itu kalau versi istri cerita ke saya, itu dia ngomong akan investigasi para pegawainya. Tapi tidak ada permintaan maaf," jelas Fuad.

Fuad cerita saat anaknya didiskriminasi, baca di halaman selanjutnya!

Kronologi Cucu Risma Didiskriminasi

Fuad menceritakan perlakuan yang diterima istri dan anaknya di dalam playground. Dia menyayangkan petugas yang terus membuntuti istri dan anaknya saat bermain. Petugas tersebut juga mengingatkan Erra untuk memakaikan masker ke Luigi. Fuad mengakui jika anaknya yang masih berusia 2 tahun tersebut kerap tak kerasan memakai masker dalam waktu lama.

"Pas di dalamnya istri saya diikuti terus sama petugasnya dan disuruh pakai masker. Waktu itu sudah berusaha untuk memakaikan masker ke Luigi. Tapi memang dari dulu dia itu susah pakai masker, ya tetap akhirnya dicopot bahkan sampai nangis juga," imbuh Fuad.

Karena tak memakai masker, petugas wahana bermain itu akhirnya mengusir istri dan anaknya untuk keluar dari wahana. Fuad mengaku masih bisa menerima hal ini karena memang pengusiran ini sudah sesuai dengan SOP yang diterapkan di playground tersebut.

Lalu, ia di depan playground menunggu anak pertamanya Gwen yang masih bermain. Saat menunggu itu, Fuad mengaku kecewa karena mendapati fakta lain. Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika ada anak-anak lain yang masih bebas bermain di dalam meskipun tidak menggunakan masker. Anak tersebut juga tak diingatkan atau dibuntuti seperti anaknya.

"Setelah kita selesai main, terus kita balik. Nah pas balik itu saya lihat ke dalam wahana dan saya coba tanya ngecek apa benar memang semua anak itu harus memakai masker tanpa terkecuali," ungkapnya.

"Ketika saya lihat itu ada dua anak cowok sama cewek, itu nggak pakai masker dan kayak ada pembiaran, tidak diingatkan, nggak ditegus dan tidak diikuti kayak anak saya. Ini anak saya kemarin mainan kayak tahanan aja diikutin sama petugasnya gitu," kata Fuad.

Akhirnya ia pun sempat terpantik emosi hingga meminta penjelasan karyawan di sana. Saking emosinya, Fuad membawa-bawa etnis. Ia merasa tak adil dan merasa didiskriminasi.

"Nggak, saya nggak ngomong, kita nggak ngomong (kita anaknya siapa) karena kita sadar memang SOP dari playground tersebut seperti itu. Tapi yang kita permasalahkan yang kita kecewa dan benar-benar kita kecam itu terkait kenapa perlakuan dengan anak lain itu berbeda, yang sama-sama tidak memakai masker," tambah Fuad.

Pada kesempatan ini, Fuad berharap apa yang menimpanya tak terjadi pada orang lain. Ia menyayangkan kejadian diskriminasi terjadi di sebuah arena bermain anak.

"Ketika saya upload seperti itu banyak DM maupun WhatsApp yang cerita mereka mirip kondisinya dengan kami, tapi di tempat lain. Harapannya paling tidak ada perbaikan untuk pelayanan maupun service dari tempat-tempat wahana bermain itu, karena kan hitungannya kami ini juga bayar. Bukan kami dapat voucher atau dapat compliment. Kenapa kok pelayanannya berbeda?" sesal Fuad.

Halaman 2 dari 2
(hil/dte)


Hide Ads