Seorang penambang dilaporkan tewas setelah mengalami kecelakaan kerja di area penambangan belerang Kawah Ijen. Meski begitu, wisatawan yang berkunjung ke Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen masih bisa menikmati fenomena api biru atau Blue Fire.
"Sampai hari ini belum ditutup, masih dibuka (diperbolehkan melihat fenomena Blue Fire," ujar Purwantono Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, kepada detikJatim, Kamis (31/8/2022).
Menurutnya, peristiwa yang dialami penambang belerang tersebut murni kecelakaan kerja. Bukan karena fenomena alam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh sebab itulah, BKSDA masih membuka kunjungan wisatawan di TWA Kawah Ijen, termasuk bagi mereka yang ingin melihat fenonena Blue Fire di dasar kawah.
"Kecelakaan kerja, bukan karena kejadian alam atau bencana," tegasnya.
Sementara terkait keselamatan kerja para penambang belerang, sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan.
Meski demikian, BKSDA tetap memberikan peringatan kepada pihak perusahaan agar benar-benar memperhatikan faktor keselamatan kerja para penambang.
Termasuk para wisatawan yang hendak melihat fenomena Blue Fire agar lebih berhati-hati mengingat medan yang ditempuh cukup terjal.
Seperti diketahui, Tohari (46), seorang penambang meregang nyawa setelah terjatuh ke tempat sublimasi belerang di dasar Kawah Ijen.
"Iya benar. Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 19.30 WIB. Korban atas nama Tohari warga Desa Tamansuruh," kata Kapaolsek Licin, AKP Dalyono.
Kejadian itu bermula saat korban bersama beberapa rekan kerjanya tengah melakukan pengamanan produksi belerang di dasar kawah.
Korban tengah menyiram api yang membakar belerang dengan menggunakan air. Namun asap tebal belerang justru mengarah ke dirinya, sehingga korban panik dan mencoba menghindar.
Nahas, korban justru terpeleset dan jatuh tengkurap ke api belerang hingga tubuhnya terbakar. Korban sempat dievakuasi ke Puskesmas Licin untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sayang nyawanya tak bisa diselamatkan saat dirujuk ke RSUD Blambangan. "Korban mengalami luka bakar hingga 90 persen di bagian tubuh depan, wajah, dada, tangan, perut, paha," ungkapnya.
Dalyono menambahkan, kecelakaan kerja tersebut diakibatkan oleh asap tebal belerang, minimnya penerangan dan peralatan keselamatan kerja yang kurang memadahi.
Simak Video "Menikmati Pesona Indah Pantai Watudodol yang Memesona di Banyuwangi "
[Gambas:Video 20detik]
(fat/fat)