Skrining pendengaran pada bayi masih jarang dilakukan masyarakat. Orang tua biasanya baru datang ke dokter ketika anak mengalami gangguan bicara atau telat bicara. Saat diperiksa, ternyata anak mengalami gangguan pendengaran. Padahal, gangguan pendengaran bisa dideteksi sejak dini.
Untuk itu, RSPAL dr. Ramelan menggelar serangkaian kegiatan bakti sosial kesehatan. Salah satunya adalah skrining pendengaran pada bayi. Skrining ini disebut penting dilakukan sejak dini.
Diketahui, kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT ke-72 RSPAL dr. Ramelan dan HUT ke-76 Jalasenastri. Kegiatan tersebut digelar di Taman Observasi Anak (TOA) Jala Puspa RSPAL dr. Ramelan dengan peserta 45 bayi usia 0 hingga 4 bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuannya, untuk mengetahui kondisi pendengaran pada bayi. Sehingga, apabila terdapat gangguan pendengaran, orang tua bisa mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Sebab, bayi yang dibiarkan tumbuh dengan gangguan pendengaran yang tidak terdeteksi akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi.
"Bayi itu mendengar dari mulai trimester ketiga kehamilan, sudah bisa. Tanda awalnya (gangguan pendengaran) adalah ngomongnya terlambat. Jadi, usia 1-2 tahun belum bisa ngomong, segera diperiksakan sedini mungkin," tutur Kepala RSPAL dr Ramelan, Laksamana Pertama TNI dr. Gigih Imanta J., Sp.PD, FINASIM., M.M, Sabtu (27/8/2022).
Ia mengimbau masyarakat senantiasa membantu orang-orang yang mengalami gangguan pendengaran.
"Saya titip untuk semua masyarakat, alat OAE atau Klinik Jala Puspa mohon untuk dimanfaatkan untuk skrining pendengaran untuk anak-anak kita sehingga tidak ada lagi gangguan pendengaran," imbuh Gigih.
"Untuk orang-orang yang normal, mohon agar membantu mereka yang mengalami pendengaran. Bukan malah di-bully," tambahnya.
Skrining pendengaran pada bayi menggunakan metode tes Oto Acoustic Emissions (OAE). OAE sendiri adalah gelombang yang terpancar dari sel rambut luar di koklea, tepatnya di bagian dalam telinga sebagai respons terhadap suatu stimulus. Tes OAE dilakukan dengan menempelkan sumbat kecil ke telinga selama beberapa detik.
Salah satu peserta, Melinda, mengikuti kegiatan skrining pendengaran untuk memeriksakan bayinya yang baru berusia 1 bulan. Bayinya mengalami beberapa kelainan bawaan seperti spina bifida dan hidrosefalus. Sehingga, kondisi pendengaran bayinya perlu diperiksakan sejak dini.
"Anak saya kebetulan kelainannya banyak. Jadi, disuruh dokter untuk memeriksakan semua yang ada di dirinya, termasuk pada pendengaran. Supaya jelas anak ini kebutuhannya apa aja nanti," kata Melinda.
(hil/dte)