Hadapi Pancaroba di Jatim, Mitigasi Sejak Dini Perlu Dilakukan

Hadapi Pancaroba di Jatim, Mitigasi Sejak Dini Perlu Dilakukan

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 11 Okt 2024 06:30 WIB
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto
Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto/Foto: istimewa
Surabaya -

Pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan di Jawa Timur sudah di depan mata. Sebab, sejumlah daerah di Jatim telah diguyur hujan beberapa waktu lalu.

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengatakan masyarakat perlu mengantisipasi hal itu. Terutama, dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor.

"Dari data BMKG Stasiun Meteorologi Juanda yang kita terima, Jatim diperkirakan akan memasuki pancaroba awal November 2024, ini juga perlu kita antisipasi," kata Imam, Kamis (10/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait prediksi cuaca hingga fenomena alam dari rilis BMKG itu lah, Imam meminta seluruh jajaran untuk melakukan upaya mitigasi secara dini. Serta, berkolaborasi dengan stakeholder yang ada untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana.

"Kita edukasi kepada masyarakat, dan melakukan langkah-langkah keselamatan dan kesigapan agar dampak yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi ini dapat diminimalisir," ujarnya.

ADVERTISEMENT

BMKG pun telah merilis prediksi awal musim hujan di 38 kabupaten/kota se-Jatim. Dari prediksi tersebut, mayoritas wilayah akan memasuki musim hujan pada November 2024.

"Sebagian besar wilayah Jatim sebanyak 66% ZOM (zona musim) baru memasuki musim hujan rata-rata di bulan November 2024. Curah hujan selama musim hujan 2024/2025 diprakirakan sebagian besar berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jatim Anung Suprayitno dalam konferensi pers, Senin (30/9/2024).

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Taufiq Hermawan mengatakan, prediksi awal musim hujan ini menjadi acuan penting bagi para stakeholder.

"Bagaimana para stakeholder akan menentukan kebijakan dan melakukan pekerjaan yang berpijak prediksi awal musim hujan tahun ini, termasuk terkait mitigasi bencana hidrometeorologi," katanya.

Ia mengimbau kepada pemerintah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat, untuk lebih antisipatif terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem pada masa peralihan dan selama periode musim hujan 2024/2025. Sebab, hal ini berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor.

"Pemerintah diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang berpotensi terjadi selama periode musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini," imbaunya.




(hil/iwd)


Hide Ads