Selama 4 Tahun, Warga Tulungagung Penerima BPNT Ini Tak Terima Haknya

Selama 4 Tahun, Warga Tulungagung Penerima BPNT Ini Tak Terima Haknya

Adhar Muttaqin - detikJatim
Jumat, 26 Agu 2022 05:29 WIB
Warga terdaftar Penerima BPNT Tulungagung Sukatmi yang tidak pernah menerima bantuan selama 4 tahun
Sukati, Penerima BPNT Tulungagung yang tidak pernah menerima bantuan selama 4 tahun. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Sukatmi, warga Kelurahan Bago, Tulungagung terdaftar sebagai penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sejak 2018. Namun yang bersangkutan justru tidak pernah menikmati bantuan itu.

Saat ditemui di rumahnya, Sukatmi menjelaskan terbongkarnya kasus itu bermula dari informasi yang disampaikan ketua RT melalui WhatsApp terkait pencarian BPNT. Dalam informasi itu warga diminta untuk memeriksa nama-nama yang terlampir.

"Bu RT bilang, 'Mbak Coba lihat namamu ada apa tidak?' setelah saya lihat di data itu ternyata ada. Sukatmi ada 2 yang satu nomor urut 117 dan 229, ternyata nama saya tercantum di 229 itu saya lihat NIK-nya sama," kata Sukatmi, Kamis (25/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pihaknya tidak bisa mencairkan, karena selama ini tidak pernah mendapat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) merah putih. Akhirnya Sukatmi mengeluhkan hal itu ke salah seorang perangkat kelurahan.

"Awalnya saya tanya ke tetangga yang sudah pernah dapat, saya diarahkan tanya ke Pak Modin kemudian menghubungi pihak kelurahan, kemudian hari Senin saya diminta ke kelurahan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Saat itulah Sukatmi tiba-tiba diberi kartu merah putih atas nama dirinya. Ia pun melakukan pemeriksaan dan ternyata kartu tersebut telah diterbitkan sejak 2018.

"Kartunya sudah lama, katanya sudah dicairkan pihak lain. Kalau di kartu 2018 berakhir 2023. Saya baru dikasih kartu bulan ini tanggal 16 Agustus," imbuhnya.

Sukatmi melanjutkan ketika menerima kartu itu, petugas sempat memintanya agar mengikhlaskan pencarian yang telah dilakukan sebelumnya.

"Kalau satu sampai enam bulan bisa ikhlas. Tapi karena ini bertahun-tahun, ya, saya enggak terima," kata Sukatmi. "Selama ini belum pernah menikmati sama sekali, seumpama Bu RT tidak ngeshare, saya tidak tahu. Selama ini kartunya saya juga enggak tahu siapa yang pegang." katanya.

Ia berharap bisa mendapatkan haknya yang telah empat tahun delapan bulan dicairkan oleh orang lain.

Ada 3 nama Sukatmi di kelurahan yang sama. Baca di halaman berikutnya.

Ada Kemungkinan Bantuan Itu Diterima Sukatmi yang Lain

Pendamping TKSK Kecamatan Tulungagung Joko Supeno menduga hak Sukatmi itu dicairkan oleh warga bernama sama. Sebab, di kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung ada 3 nama Sukatmi. Dua di antaranya menerima alokasi BPNT, sedangkan satunya pernah tercatat menerima bantuan PKH.

Ia menyebut Sukatmi yang berhak menerima bantuan BPNT tersebut memiliki NIK 671, sedangkan Sukatmi yang diduga mencairkan bantuan memiliki NIK 871.

"Sukatmi 871 itu pernah dapat PKH, tapi 2021 dicabut karena komponennya dihapus. Anaknya yang sekolah tidak ada lagi," ujarnya.

Pihaknya tidak mengetahui kenapa kartu merah putih itu bisa jatuh ke tangan Sukatmi 871. Menurutnya, distribusi kartu bukan kewenangan TKSK, namun ditangani pihak bank penyalur. Mengenai masalah yang dialami Sukatmi ia telah melapor ke Dinas Sosial Tulungagung dan meminta klarifikasi ke BNI.

"Yang menyalurkan kartu dari BNI, pihak pendamping dan kelurahan tidak tahu menahu," imbuhnya.

Joko mengaku belum bisa menyampaikan solusi terkait pencairan bantuan oleh pihak lain tersebut. Pihaknya masih menunggu jawaban dari BNI.

Hal senada disampaikan Lurah Bago, Agung Sutrimo. Ia mengaku masih menunggu jawaban dari Dinsos dan bank penyalur.

Pihaknya juga belum mempertemukan kedua Sukatmi sebelum ada kejelasan dari instansi yang berwenang.

"Kemarin saya sudah laporan ke Pak Camat soal kejadian di Kelurahan Bago agar lebih jelas jawabannya. Kemarin kesimpulan dari kecamatan menunggu informasi dari dinas sosial atas kaitan jawaban dari mungkin dari Bank BNI," kata Lurah.

Halaman 2 dari 2
(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads