Jalan Panjang Pesulap Merah Menguak Praktik Penipuan Dukun

Focus

Jalan Panjang Pesulap Merah Menguak Praktik Penipuan Dukun

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 15 Agu 2022 12:49 WIB
Marcel Radhival atau yang dikenal Pesulap Merah
Pesulap Merah berusaha membongkar praktik penipuan dukun. (Foto: dok. Instagram/@marcelradhival1)
Surabaya -

Perseteruan Pesulap Merah dengan Gus Samsudin masih belum menemui titik akhir. Semuanya berakar saat pesulap bernama asli Marcel Radhival itu ingin menguak praktik dukun yang dia anggap menipu karena tak lebih dari sekadar trik sulap. Belakangan, aksi Pesulap Merah itu membuat Persatuan Dukun Indonesia tak terima hingga melaporkannya ke polisi.

Geger Pesulap Merah ini berawal saat dirinya mendatangi padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Blitar pada 20 Juli 2022 lalu. Pesulap Merah berinisiatif datang langsung ke sana untuk membuktikan kesaktian Gus Samsudin. Salah satu yang ingin ia buktikan adalah kemampuan Gus Samsudin mengeluarkan paku dari kelapa.

"Saya datang karena ingin pembuktian ilmu dari Mas Udin (Gus Samsudin) . Sempat saya membongkar trik pengobatannya yang bakar tisu. Kemudian, dia menganggap itu fitnah dan memperbolehkan semuanya untuk datang secara langsung alias undangan terbuka yang di tayangan video YouTubenya," beber Pesulap merah kepada detikJatim, Selasa (26/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setibanya di Blitar, Pesulap Merah mendapat rintangan terjal. Meski sempat bertemu dengan Gus Samsudin dan disambut warga yang berebutan ingin swafoto, nyatanya kehadiran Pesulap Merah mendapat penolakan dari para pengikut Gus Samsudin. Cekcok pun tak terhindarkan.

Hingga akhirnya cekcok itu melibatakan perangkat Desa Rejowinangun, lokasi padepokan Gus Samsudin berdiri. Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto yang mengaku menerima laporan dari warganya akhirnya turun tangan. Bhagas kemudian meminta KTP Pesulap Merah dan para krunya.

ADVERTISEMENT

"Di sana sudah ribut-ribut. Kemudian saya lerai kedua belah pihak. Selanjutnya saya minta kartu identitasnya, tapi yang bersangkutan tidak mau menunjukkan," kata Bagas, Jumat (29/7).

Usaha Pesulap Merah untuk meminta pembuktian Gus Samsudin hari itu akhirnya gagal. Geger di Desa Rejowinangun itu sempat diselesaikan di kantor polisi. Aparat Polres Blitar sempat memediasi pihak Pesulap Merah dan Gus Samsudin.

Saat itu, Pesulap Merah tidak sampai melaporkan Gus Samsudin ke polisi. Pesulap Merah dan krunya, akhirnya memutuskan pulang ke Jakarta.

"Yang bersangkutan (Pesulap Merah) memang datang ke Polres Blitar. Ya setelah kejadian itu. Cuma sharing ini itu, tidak sampai melaporkan. Dia (Pesulap Merah) menolak untuk membuat laporan), jelas Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Tika Pusvita Sari.

Pesulap Merah saat mendatangi Padepokan Gus Samsudin di BlitarPesulap Merah saat mendatangi Padepokan Gus Samsudin di Blitar sempat diminta KTP oleh Kades. Foto: tangkapan layar/YouTube Marchel Radival

Tentang Ilmu Kulhugeni yang Dibongkar Pesulap Merah

Pesulap Merah sendiri dikenal sering membongkar trik-trik perdukunan. Di akun YouTube pribadinya, Pesulap Merah membongkar trik Kulhugeni yang pernah dilakukan Gus Samsudin saat mengobati pasien.

Dari berbagai referensi yang dikumpulkan detikJatim, Kulhugeni merupakan ajian untuk 'membakar' makhluk halus yang mengganggu manusia, seperti jin, hingga setan. Ajian Kulhugeni ini memiliki sejumlah doa atau mantra khusus. Ada pula sumber yang menyebut, manusia yang ingin menguasai ilmu Kulhu geni harus memiliki amalan-amalan tertentu, seperti puasa hingga menghafalkan doanya.

Pada 13 Mei Pesulap Merah mengunggah video berjudul 'BONGKAR TUNTAS !! Rahasia Kulhugeni / Saipi Geni / Banaspati - ILMU MERAH - Pesulap Merah'. detikJatim telah diperkenankan untuk mengutip isi video itu.

Dalam video berdurasi 22.44 menit tersebut, diawali dengan pengakuan Pesulap Merah yang ingin membongkar trik sulap santet bola api yang digunakan Gus Samsudin. Dia juga menampilkan cuplikan video Gus Samsudin saat bertemu dengan pasiennya. Ia disebut menggunakan ajian Kulhugeni.

Di video cuplikan tersebut, terlihat Gus Samsudin tengah berkomat-kamit membacakan doa tertentu dan menyiapkan seseorang menjadi mediator. Mediator merupakan orang yang akan menghubungkan Gus Samsudin dengan alam gaib. Sang mediator pun terlihat seperti kesurupan.

Lalu, dalam video, Gus Samsudin meminta pemilik rumah mencari di penjuru rumah apakah ada barang 'titipan' yang tersimpan. Sang pemilik rumah kemudian mencari sesuatu hal yang mencurigakan di bawah kolong kasur dan menemukan sebuah bongkahan kertas tisu.

Sementara itu, Gus Samsudin tampak membawa sebuah piring kecil yang berisi cairan. Gus Samsudin juga terlihat seperti meniup hingga meludah di cairan tersebut.

Usai ketemu, bongkahan kertas tersebut dibawa Gus Samsudin. Ia kemudian meludah di piring, membaca doa hingga menaruh tisu di piring. Kemudian, piring tersebut mengeluarkan api. Tisu tersebut juga habis dilalap api.

Pesulap Merah ungkap alasannya membongkar praktik perdukunan berkedok agama. Baca di halaman selanjutnya.

Pesulap Merah Sebut Gus Samsudin Pakai Trik Anak SD

Pesulap Merah menyebut, mediator Gus Samsudin biasanya krunya sendiri. Pesulap Merah pun menantang Gus Samsudin menggunakan orang lain sebagai mediator. Bahkan, ia mengajukan dirinya yang menjadi mediator untuk dimasuki makhluk gaib

"Ini mah trik anak SD, kalau pakai cairan trik anak SD," kata Pesulap Merah saat mengomentari video cuplikan dalam YouTubenya.

Akhirnya, Pesulap Merah pun membongkar trik ini. Ia buka-bukaan di dalam piring tersebut telah disiapkan bahan kimia yang bernama gliserin.

"Krunya udah bawa piring, piringnya ini ditetesin bahan kimia disebut gliserin di dalamnya kayak gini. Terus dia ngeludah-ludah kan di pinggirannya, biar seolah-olah itu ludahnya, padahal itu kamuflase doang biar orang tuh nggak mikir 'wah itu ada cairan apa tuh', makanya dia ngeludahin," ungkap Pesulap Merah.

Lalu, bagaimana dengan bongkahan tisu yang ditemukan di bawah kasur milik pasien Gus Samsudin? Pesulap Merah menduga, tisu tersebut sengaja disiapkan oleh kru Gus Samsudin.

Tisu tersebut, tambah Pesulap Merah berbentuk seperti bongkahan karena di dalamnya diisi bubuk. Bahan bubuk tersebut mudah terbakar jika terkena zat kimia.

"Berikutnya, tisunya yang dilemparin di bawah kasur, itu yang ngelemparin adalah krunya sendiri, yang di mana di dalamnya ini sudah ditaruhin bubuk, ini trik dasarnya banget. Ini bubuknya kita dekatkan. Nah ini tinggal dijatuhin di bawah kasur. Terus dia akting-akting kesurupan, disapuin ada tisu ini di bawah kasus padahal krunya sendiri yang nendang," tambah Pesulap Merah.

"Nah ini tinggal disatuin di cairan ini, lihat tinggal disatuin begini, kalau sudah nyatu antara yang tadi bubuk dengan cairan makan itu kebakar," tukasnya.

Pesulap Merah dan Gus SamsudinPesulap Merah dan Gus Samsudin saat bertemu di dekat padepokan Nur Dzat Sejati, Blitar. Foto: Tangkapan layar/YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati

Pesulap Merah Blak-blakan Motifnya Bongkar Praktik Perdukunan Berkedok Agama

Sebenarnya bukan tanpa tujuan Pesulap Merah begitu 'ngebet' membongkar kedok Gus Samsudin. Pesulap Merah yakin praktik perdukunan yang persis dilakukan oleh Gus Samsudin itu tak lebih dari sekadar trik, sama seperti sulap

Pesulap Merah mengaku ingin memberantas praktik yang menjerumus perdukunan itu. Harapannya, masyarakat tidak mudah percaya dengan perdukunan yang hanya menggunakan trik -trik sulap hingga hipnotis.

"Tentu tujuan utamanya adalah agar masyarakat Indonesia bisa kembali percaya ke agama dan Tuhannya masing-masing daripada percaya perdukunan," kata Marcel dalam wawancaranya dengan detikJatim, Kamis (28/7).

Marcel menyebutkan, tidak ingin masyarakat percaya dengan praktik perdukunan. Terlebih pada pada praktik perdukunan yang menggunakan trik-trik sulap dan hipnotis. Kemudian, trik itu dibumbui dengan doa-doa agar masyarakat semakin percaya.

"Saya tahu seluruh rahasia santet tanpa terkecuali. Dari apa yang saya pelajari, saya membedakan antara santet dan sihir. Santet itu bukan sihir, sihir itu bukan santet," terangnya.

Tak cuma Gus Samsudin, Pesulap Merah juga membuka pintu bagi siapa saja yang ingin melakukan pembuktian. Termasuk bagi orang-orang yang tidak terima trik pengobatan atau sebagainya dibongkar oleh Pesulap Merah.

"Sebenarnya semua yang mau pembuktian dari apa yang udah saya bongkar di ilmu merah. Masih terus dibuka kesempatannya sampai kapanpun," ungkap Marcel.

Bahkan, Pesulap Merah telah menyediakan tempat khusus bagi kepada siapa saja yang mengaku dukun dan ingin membuktikan ilmunya. Pesulap Merah siap membuat jadwal pertemuan bagi siapapun yang ingin melakukan pembuktian.

"Saya ada sewa studio di Tanggerang. Agar tidak sama-sama main kandang untuk pembuktian itu," katanya.

Padepokan Gus Samsudin ditutup setelah sempat digeruduk warga. Simak di halaman selanjutnya.

Warga Demo Minta Padepokan Gus Samsudin Ditutup

Geger antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin itu rupanya merembet ke masyarakat. 31 Juli 2022, ratusan warga menggeruduk Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Warga menuntut padepokan itu segera ditutup diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan.

Selain itu warga gerah dengan perseteruan Gus Samsudin dengan pesulap merah dengan membawa-bawa nama Desa Rejowinangun.

Ratusan warga itu berkumpul tepat di depan gapura padepokan. Mereka terus meneriakkan agar padepokan ditutup. Warga yang menggelar aksi ini terdiri dari pria, wanita dewasa hingga anak-anak.

"Tutup, tutup, tutup (Padepokan)," teriak warga dengan kompak.

Salah satu warga, Ghofur mengatakan, warga mendesak padepokan agar ditutup bukan tanpa alasan. Sebab selama ini padepokan tersebut diduga telah banyak menipu warga dengan modus pengobatan.

"Kasihan dengan orang yang berobat ternyata ditipu. Kasihan mereka. Makanya warga minta ini ditutup," tutur Ghofur.

Tuntutan penutupan padepokan Gus Samsudin itu juga direspons Pesulap Merah. Secara pribadi, Marcel mengaku biasa saja. Sejak awal dirinya ingin membuka kedok Gus Samsudin adalah untuk mengedukasi masyarakat.

Marcel menilai, dengan adanya warga sekitar padepokan yang protes dengan praktik Gus Samsduin, secara tidak langsung masyarakat luas jadi tahu. Artinya, banyak masyarakat yang sadar dengan kebohongan Gus Samsudin.

"Alhamdulillah masyarakat (luas) jadi tahu kalau warga sekitar sudah resah dengan kebohongan dan juga trik yang dipraktikkan dalam padepokan itu. Itu semua hanya trik, kebohongan alias hiburan doang yang selama ini mereka praktikkan," jelas Pesulap Merah, Senin (1/8).

warga demo padepokan gus samsudinDemo warga di depan padepokan Gus Samsudin. Foto: Fima Purwanti

Belakangan, setelah ditelusuri oleh Pemkab Blitar, padepokan Gus Samsudin memang tak punya izin lengkap. Izin padepokan itu tertulis untuk pemijatan tradisional. Gus Samsudin yang mengeklaim punya ratusan santri juga tak punya izin Kemenag untuk mendirikan pondok pesantren.

Setelah melalui rapat panjang, Forkopimda Blitar memerintahkan Gus Samsudin untuk menutup padepokannya. Padepokan itu bisa dibuka kembali jika Gus Samsudin sudah melengkapi seluruh izin yang dibutuhkan, baik pengobatan tradisional, maupun pondok pesantren.

"Yang jelas, izinnya hanya pemijatan tradisional. Izinnya sudah dicabut dari Dinkes, sementara izin itu dikeluarkan pada Maret 2021. Tapi, kalau beliau (Gus Samsudin) memenuhi syarat sebagai pemijat, ya silakan melengkapi izin lagi sesuai dengan data yang benar," tegas Wabup Blitar Rahmat Santoso, Selasa (9/8).

Pesulap Merah Dilaporkan Gus Samsudin ke Polisi

Gus Samsudin akhirnya meneruskan perseteruannya dengan Pesulap Merah ke jalur hukum. Pesulap Merah dilaporkan atas kasus pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.

"Jadi kedatangan kami di sini (Polda Jatim) ini untuk melaporkan Marcel atau pesulap merah atas tindak pidana pencemaran nama baik dan juga ujaran kebencian," ungkap salah seorang pengacara Gus Samsudin, Teguh Puji Wahono, Rabu (3/8/2022).

Teguh menambahkan, selama ini Pesulap Merah dianggap membuat opini publik tentang Gus Samsudin. Tim kuasa hukum Gus Samsudin mengaku sudah punya barang bukti berupa video di medsos.

"Membuat opini masyarakat apa yang dilakukan Gus Samsudin, pengobatannya itu dianggap menipu atau sebuah trik. Jadi nanti coba kita proses sesuai hukum yang berlaku," tambahnya.

Terkait dengan pencemaran nama baik, Teguh mengatakan jika Marcel tak hanya menyerang Gus Samsudin. Teguh mengatakan bahwa kliennya tak terima dengan ucapan Pesulap Merah.

"Pengaduan Gus Samsudin ya itu pencemaran nama baik. Yang kedua, atas nama organisasi, pencemaran nama baik profesi yang di mana si Marcel itu menyatakan dukun itu ada dua, kalau nggak nipu ya cabul

Menurut Teguh, Marcel menyemaratakan profesi paranormal. Teguh yakin banyak paranormal yang tersinggung dengan perkataan Pesulap Merah itu.

"Berarti dia menyamaratakan profesi paranormal itu penipuan sama cabul, lha dukun pijet, dukun bayi, dukun sangkal itu kan ndak bisa dia (Marcel) bilang seperti itu," ucap Teguh.

Pesulap Merah dianggap rugikan para dukun. Baca di halaman selanjutnya.

Pesulap Merah Juga Dilaporkan Persatuan Dukun Indonesia ke Polisi

Ucapan Teguh itu memang akhirnya terbukti. Persatuan Dukun Indonesia ikut melaporkan Pesulap Merah ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu masuk ke meja polisi pada 10 Agustus 2022.

Pesulap Merah dianggap mencemarkan nama baik dukun. Dia pun dilaporkan atas pelanggaran ITE.

"Ada satu yang mengatasnamakan dia (pelapor) sebagai yang mewakili persatuan dukun Indonesia, melaporkan terkait posting-an di media sosial, di YouTube, di Instagram, yang menyudutkan dukun-dukun. Ini berdasarkan laporan mereka ya bahwa dalam postingan terlapor disebut dukun-dukun tukang tipu. Itu dasar mereka membuat laporan polisi," terang Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Yandri Irsan seperti dikutip dari detikNews, Sabtu (13/8).

Yandri menambahkan, berdasar keterangan kepada penyidik, pelapor juga merasa dirugikan secara materiil atas pernyataan Pesulap Merah di konten-konten medsosnya. Pasalnya, pelapor mengaku kehilangan pelanggan. Hal itu berimbas pada pendapatan yang didapatkannya.

"Dalam beberapa hari ini, mereka customer-nya berkurang karena konten-konten tersebut. Itu keterangan dari pelapor," tutur Yandri.

Sebelum ini, Pesulap Merah sudah buka suara soal Gus Samsudin yang melaporkan dirinya ke polisi. Terkait dengan laporan itu, Pesulap Merah mengaku tidak takut. Dia yakin hukum di Indonesia akan memihak kepada yang benar.

"Hukum di Indonesia memihak yang benar kok, jadi yang perlu takut harusnya adalah yang salah," ungkap Marcel.

Menanti Akhir Perseteruan Pesulap Merah Vs Gus Samsudin

Sampai sekarang, laporan kepada polisi yang masuk ke meja polisi ada dua. Satu di Polda Jatim atas nama Gus Samsudin, satu lagi di Polres Metro Jakarta Selatan dengan pelapor Persatuan Dukun Indonesia.

Perseteruan antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin ini masih jauh dari kata akhir. Pesulap Merah dianggap telah menelanjangi praktik yang dilakukan dukun. Sasaran Pesulap Merah adalah dukun yang berkedok agama.

Ketua Perdunu Abdul Fatah HasanKetua Perdunu Gus Fatah Hasan meminta Pesulap Merah dan Gus Samsudin tempuh mediasi. Foto: Ardian Fanani

Akibat membongkar kenakalan dukun, Pesulap Merah telah dilaporkan persatuan dukun ke polisi. Sebab, mereka mengaku pratik perdukunanya sepi.

Berulang kali Pesulap Merah dan Gus Samsudin saling tantang. Pesulap Merah menantang Gus Samsudin datang ke Jakarta. Sebaliknya, Pesulap Merah ditantang untuk kembali ke Blitar.

Gus Samsudin bahkan sudah mengaku telah datang ke Jakarta untuk menerima tantangan Pesulap Merah. Namun, Gus Samsudin mengeklaim Pesulap Merah tak bisa dihubungi. Di satu sisi, Pesulap Merah juga menyebut Gus Samsudin tak pernah menelepon dirinya.

Kasus antara pesulap dan dukun ini masih kusut. Konflik mereka belum ketemu benang penyelesaiannya. Kini, publik menanti proses hukum yang dilaporkan para dukun.

Ribut-ribut antara dukun dengan pesulap ini ternyata coba ditanggapi secara bijak oleh Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) Indonesia. Menurut mereka, baik Pesulap Merah dan Gus Samsudin sama-sama salah.

Perdunu menilai Gus Samsudin offside karena menggunakan trik. Perdunu tak menampik bahwa apa yang dilakukan Gus Samsudin tergolong tipu muslihat.

"Karomah itu muncul hanya sekali, tidak berkali-kali. Kalau sampai berkali-kali itu trik," kata Ketua Perdunu Indonesia Gus Fatah Hasan di Banyuwangi, Sabtu (13/8).

Gus Fatah menambahkan, apa yang dilakukan Pesulap Merah atau Marcel Radhival juga keliru. Bagaimana pun, mengungkap aib orang lain juga tidak etis.

"Mungkin maksud Marcel Radhival amar makruf nahi mungkar, tapi bukan begitu caranya dengan membongkar aib di hadapan publik," terang Gus Fatah.

Perdunu berharap konflik antara pesulap dan dukun itu diselesaikan secara mediasi. Tak perlu sampai lapor-lapor polisi.

"Nggak usah saling lapor polisi, lebih baik diselesaikan secara mediasi, kan sama-sama satu rumah cuma beda kamar," tukasnya.

Halaman 2 dari 4
(dte/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads