Gus Samsudin Tolak Padepokannya Ditutup!

Gus Samsudin Tolak Padepokannya Ditutup!

Fima Purwanti - detikJatim
Minggu, 31 Jul 2022 22:15 WIB
Gus Samsudin
Gus Samsudin usai mediasi (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Gus Samsudin, perwakilan warga hingga kepala desa (Kades) Rejowinangun mengikuti mediasi di Polsek Lodoyo Barat. Mediasi itu digelar usai sejumlah warga demo dengan mendatangi padepokan milik Gus Samsudin.

Mediasi antara Gus Samsudin, Kades Rejowinangun dan polisi berjalan cukup alot. Itu karena Gus Samsudin menolak untuk menutup padepokan secara permanen. Mediasi itu berlangsung selama hampir satu jam.

"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin usai mediasi di Polsek Lobar, Minggu (31/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Samsudin mengaku tetap akan membuka padepokan karena dirinya tidak bersalah. Tak hanya itu, ia juga merasa tak ada pihak yang dirugikan.

Menurut Gus Samsudin, padepokan miliknya telah memiliki izin. Baik itu izin tempat dan izin praktik. Dari izin tersebut tidak ada yang salah, sehingga tidak memungkinkan untuk menutup padepokan.

ADVERTISEMENT

"Kalau saya terbukti melakukan kesalahan maka saya akan tutup. Kalau saya enggak terbukti, kenapa saya tutup?," tegasnya.

Sementara itu, Kades Rejowinangun, Bhagas Wigasto mengatakan, pihaknya sepakat untuk meminta padepokan ditutup sementara waktu. Penutupan itu dilakukan agar pihak Gus Samsudin segera menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pihak lain. Dengan catatan tidak membawa lagi nama dan warga desa rejowinangun.

"Sampai dengan keaadan kondusif, kami sepakat minta padepokan ditutup dulu. Supaya permasalahan mereka selesai dulu," jelasnya.

Bhagas menyebut, demo yang dilakukan warga merupakan puncak dari keresahan yang dirasakan oleh warga. Demo juga dilakukan secara damai. Tidak hanya karena permasalahan yang sedang viral di media sosial. Tetapi juga karena warga merasa dirugikan dengan keberadaan padepokan

"Intinya kami minta ditutup dulu, sampai dengan masalah selesai. Karena ini menyangkut warga desa," tandas Bhagas.

Sebelumnya, Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digeruduk ratusan warga. Warga menuntut padepokan itu segera ditutup.

Pantauan detikJatim ratusan warga itu berkumpul tepat di depan gapura padepokan. Mereka terus meneriakkan agar padepokan ditutup. Warga yang datang terdiri pria dan wanita dewasa serta anak-anak. "Tutup, tutup, tutup (Padepokan)," teriak warga dengan kompak, Minggu (31/7/2022).




(abq/fat)


Hide Ads