Demam Citayam Fashion Week menjalar ke sejumlah daerah, termasuk di Jawa Timur (Jatim). Seperti Surabaya, Malang, Kediri, hingga Madiun. Gelaran fashion di jalanan itu menuai beragam reaksi dari pemerintah masing-masing.
Mulanya, sejumlah konten kreator Surabaya ramai-ramai membuat konten di sekitar Siola, Jalan Tunjungan. Seperti Delta Hesti, selebgram Jabro Febiansah atau yang dikenal dengan Bro Jabro, dan konten kreator lokal lainnya.
Kayutangan Street Style di Malang
Gaung Citayam Fashion Week ternyata menjalar ke kota lain di Jatim. Salah satunya di kawasan Kayutangan, Kota Malang. Sejumlah orang menggagas dan menyerukan Kayutangan Street Style pada Jumat (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lebih menyuarakan teman-teman yang biasa nongkrong di Kayutangan Heritage itu kami gerakkan campaign ber-outfit keren, ala teman-teman sendiri. Sesuai dengan kenyamanan dan jati diri, kami juga membantu pemerintah menggalakkan urban tourism ya," kata perwakilan Kayutangan Street Style, Tia Barrat kepada wartawan.
Aksi itu sempat dibubarkan polisi karena tidak mengantongi izin. Menanggapi itu, penggagas Kayutangan Street Style Rulli Suprayugo mengaku sudah mengantongi izin dari pihak kepolisian.
Dia memastikan jika pembubaran yang dilakukan kepolisian saat itu bukanlah dari anggota Gerakan Kayutangan Street Style. Sebab, gerakan ini hanya beranggotakan sekitar 30 orang.
Wali Kota Malang Sutiaji tanggapi gerakan Kayutangan Street Style tersebut. Dia mengatakan bahwa tidak melarang gerakan tersebut, namun pelaksanaanya harus mengikuti aturan yang berlaku.
"Berekspresi sah-sah saja, dengan catatan tidak menganggu pengguna fasilitas umum, kemudian akses jalan orang, misal di zebra cross kalau waktunya lampu merah ya jalan, kalau lampu hijau dan kuning ya jangan," ujarnya kepada awak media, Minggu (31/7/2022).
Demam Citayam Fashion Week di Madiun
Demam Citayam Fashion Week juga menjalar hingga Kota Madiun. Muda-mudi melakukan aksi catwalk bak model di zebra cross Jalan Pahlawan atau depan Plaza Madiun. Sayangnya, aksi ini tak berlangsung lama karena dibubarkan petugas Dinas Perhubungan.
"Tolong bubar, jangan di sini," ujar salah satu petugas Dinas Perhubungan kepada orang-orang yang memadati jalanan tersebut, Sabtu (23/7).
Usai menemui anak-anak muda tersebut, petugas akhirnya memperbolehkan aksi muda-mudi untuk melanjutkan fashion show. Namun, hanya boleh di area air mancur patung singa.
MPK Fashion Street Kediri
Para pemuda Kediri juga menghelat fashion show dadakan di Taman Kediri Memorial Park Sabtu (23/7). Puluhan pecinta fashion dan sejumlah komunitas memenuhi kawasan itu. Mereka memamerkan fashion terkini sesuai gaya masing-masing.
"Ide awalnya dari melihat Citayam Fashion Week di Sudirman, Jakarta yang viral di TikTok. Aku lihat banyak banget, akhirnya terinspirasi membuat yang serupa di Kota Kediri," ujar inisiator MPK (Memorial Park Kediri) Fashion Street Seto Bayu Aji Minggu (24/7).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan Pertamanan Kota Kediri, Anang Kurniawan menganggap gelaran MPK ini positif. Terutama jika peserta dan pengunjung dapat menjaga kebersihan dan kenyamanan taman.
Fashion Show di Jalan Tunjungan Surabaya
Terakhir, sejumlah warga melakukan peragaan busana di 2 titik zebra cross Jalan Tunjungan, Surabaya pada Minggu (24/7/2022). Saat akan memamerkan busana, tombol pelican crossing pada lampu lalu lintas ditekan untuk menghentikan kendaraan. Barulah para model berjalan di zebra cross.
Tunjungan fashion week tersebut akhirnya dianggap membuat kemacetan di Jalan Tunjungan. Agenda tersebut lantas dibubarkan Satpol PP.
"Fashion week boleh, tapi nggak boleh mengganggu kelancaran lalu lintas. Jadi jangan sampai menimbulkan kemacetan, terus menimbulkan antrean yang panjang. Ya itu yang kita manage. Itu yang tidak boleh," ujar Kasatpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto, Minggu (25/7).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang agenda fashion show di Jalan Tunjungan. Namun, Eri meminta warga memperhatikan busana yang digunakan saat fashion agar sesuai dengan norma sosial dan agama.
"Ketika di sana ada muda mudi yang cantik dan ganteng yang tetap pakai busana yang memang tampil. Modis dan menyenangkan dipandang mata, tapi harus sesuai dengan akidah agama, agama apapun itu," kata Eri kepada wartawan, Minggu (31/7/2022).