Puluhan sapi perah di Jalan Bendul Merisi, Kecamatan Wonocolo, Surabaya mendapat vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK). Selain divaksin, sapi juga dicek kesehatannya oleh petugas.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, vaksinasi ini dilakukan sesuai arahan dari pemerintah pusat. Saat ini, pihaknya telah menerima 600 dosis vaksin PMK.
"Dilakukan (vaksin PMK) di Wonocolo dengan pertimbangan dalam 100 botol atau dosis harus habis hari ini juga," kata Antiek, Sabtu (25/6/2022).
Antiek menjelaskan, pihaknya melakukan beberapa pertimbangan sebelum menyuntikkan dosis vaksin di lapangan. Sesuai dengan ketentuan, Antiek mengaku pihaknya memprioritaskan sapi perah terlebih dahulu. Kemudian, memvaksin sapi potong.
Tahapan yang dilakukan pun seperti halnya vaksin COVID-19 pada manusia. Ada rentang waktu dari dosis pertama, kedua, dan ketiga.
"Ketentuannya, dalam 1 tahun ini tidak boleh dilakukan pemotongan atau penjualan. Sehingga, hari ini kita vaksin pertama, lalu 1 bulan kemudian akan vaksin kedua, dan 6 bulan berikutnya vaksin booster," ujarnya.
Meski begitu, vaksin serupa juga bakal dilakukan pada sapi-sapi di beberapa titik Surabaya. Mengingat, dosis vaksin yang ada harus segera dihabiskan sebelum kedaluwarsa.
"Hari ini kami lakukan di sini (Wonocolo) dan selanjutnya kami lakukan petakan di area yang sama agar 100 dosis bisa habis (dalam sehari). Setelah ini, di wilayah barat ya kami upayakan," tuturnya.
Antiek mengatakan, pihaknya tengah melakukan pengawasan pada sejumlah sapi di Kota Pahlawan. Menurutnya, hal ini berlangsung sejak PMK mulai merebak di Indonesia.
"Secara rutin (pengawasan) dengan tim dokter dan melakukan pengobatan bagi (sapi) yang sakit serta memberi vitamin bagi yang sehat, sehingga kami punya pemetaannya," kata Antiek.
Simak Video "Video: 1.120 Sapi di Lumajang Terjangkit PMK, 77 di Antaranya Mati"
(hil/sun)