Sebaran penyakit mulut dan kaki (PMK) di Lamongan terus meluas. Yang terbaru, 23 dari 27 kecamatan di Lamongan tercacat sudah terjangkit PMK. Dari 23 kecamatan ini, ada 1 kecamatan yang terdeteksi PMK-nya menjangkiti kambing dan domba.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan, Mohammad Wahyudi membenarkan. Jumlah ternak yang terjangkit PMK hingga saat ini mencapai 2.000 ekor sapi dari populasi sapi total 117.889 ekor, populasi kambing 87.000 dan domba 70.000.
"Sekarang terdata menyebar di 23 kecamatan," kata Mohammad Wahyudi kepada wartawan, Selasa (14/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyudi merinci, sebaran PMK ke 23 kecamatan di Lamongan di antaranya Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sarirejo, Turi, Mantup, Ngimbang, Sugio, Lamongan, Modo, Paciran, Sambeng, Solokuro, Babat, Sukorame, Sukodadi, Kedungpring, Bluluk. Selain itu Kecamatan Pucuk, Brondong, Kalitengah, Laren dan Sekaran. Satu kecamatan lagi PMK yang terdata kambing dan atau domba, yaitu di Kecamatan Glagah.
"Dari 23 kecamatan ini, 1 kecamatan terdata PMK menjangkit ternak kambing dan atau domba," ujarnya.
Dari 2 ribu ternak ini, sebanyak 241 ekor ternak sudah dinyatakan sembuh dari PMK, 10 ekor ternak mati dan sebanyak 45 ternak telah dijual oleh pemiliknya. Sementara, untuk kambing dan domba, ada sebanyak 28 ekor ternak terjangkit PMK dan seekor kambing mati dari populasi ternak sebanyak 53 ekor yang terjangkit di 4 kecamatan, yaitu Tikung, Kembangbahu, Sugio dan Glagah.
"Kita tetap memantau kondisi hewan ternak, sapi dan kambing di sejumlah kandang peternak. Tim kesehatan setiap hari disebar untuk menjangkau wilayah yang kedapatan ada penyebaran PMK," imbuhnya.
Sementara, Bupati Lamongan Yuhronur Effendi juga memastikan jika stok hewan ternak di Lamongan untuk Idul Adha mendatang masih mencukupi. Sehingga peternak tidak perlu mencari ke kota lain. Kepada masyarakat, pihaknya berpesan bahwa daging sapi aman untuk dikonsumsi.
"Untuk daging di bagian kepala, tulang, jeroan dan kaki harus direbus minimal selama 30 menit. Untuk kepentingan hewan kurban Idul Adha kita juga telah mengeluarkan Surat Edaran mengenai PMK," terangnya.
Menurut Pak Yes, Lamongan juga sudah ada aplikasi jual beli sapi yang bernama Sisapi Lamongan yang bisa dimanfaatkan oleh peternak dan pembelinya untuk bertransaksi selama penutupan sementara pasar hewan.
"Kita akan mengoptimalkan Sisapi ini untuk transaksi jual beli hewan ternak ini," pungkasnya.
(fat/fat)