Sosok korban yang diserempet mobil Dinas Hankam akhirnya buka suara. Korban yakni Sugianto, yang saat kejadian sedang membonceng putrinya berinisial DB. Sugianto mengaku masih tak terima dengan perlakuan pemilik mobil yang mengaku istri jenderal tersebut.
detikJatim mendatangi rumah kos Sugianto di kawasan Wringinanom, Gresik, Kamis (9/6/2022). Sugianto menceritakan, saat itu dia bersama putrinya hendak pulang dari ziarah makam di Prambon, Sidoarjo.
Saat ini, Sugianto masih dalam fase penyembuhan. Meski belum sembuh total, Sugianto masih berkenan menemui detikJatim di rumah kosnya. Sambil memegang kaki dan tanggannya, Sugianto mengatakan luka-luka bekas kecelakaan itu masih terasa sakit. Namun, ia masih sanggup berdiri dan merawat putrinya.
Semenjak tidak bekerja pada 2020 lalu Sugianto tinggal di rumah untuk menjaga putrinya. Sedangkan istrinya bekerja di pabrik untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
"Kalau saya sudah mendingan, ya agak sakit-sakit luka yang di kaki. Tapi masih bisa menjaga putri saya, soalnya istri saya kalau pagi bekerja," kata Sugianto.
Berbeda dengan Sugianto, keadaan putrinya DB (6) masih terbaring di kamar tidur. Setelah insiden serempetan itu, pipi dan kaki DB bengkak. Badannya juga panas.
"Putri saya masih sakit mas, badannya panas. Kemarin habis kecelakaan itu pipi dan kakinya bengkak. Sekarang pipinya sudah mendingan, tinggal memar biru aja mas. Tapi kakinya masih bengkak," kata Sugianto.
Bukan tak mau berobat, Sugianto memilih merawat putrinya di rumah karena perekonomian keluarga yang sulit, membuatnya tak bisa kerumah sakit. Sedangkan perempuan pemilik mobil yang menyerempetnya tak mau bertanggung jawab.
"Saya kan disuruh bayar sendiri, karena istri jenderal itu pergi. Saya kan nggak bisa bayar biaya rumah sakit. Sampean bisa lihat sendiri kondisi saya seperti apa," ungkapnya.
Sugianto berterima kasih kepada RS Mitra Sehat Sidoarjo yang sempat memberikan perawatan ke putrinya. Pihak RS juga menggratiskan biara pengobatan.
"Karena saya memang nggak punya uang mas, pihak rumah sakit membantu tapi nggak ngasih obat. Akhirnya saya belikan obat di apotek dan membawa anak saya ke tukang urut," tambah pria 55 tahun ini.
Sejak peristiwa itu, putrinya kini masih belum bisa beraktivitas seperti biasa. Ia pun meminta izin kepada guru di sekolah hingga guru mengajinya untuk beristirahat terlebih dahulu.
Baca selanjutnya: Masih belum pergi ke sekolah
(hil/dte)