.webp)
Musim haji telah tiba. Kini, giliran 446 calon jemaah haji (CJH) asal Bojonegoro diberangkatkan menuju asrama haji Sukolilo Surabaya, Minggu (5/6/2022). Sebelum nantinya akan berangkat bersama ke kota suci Mekkah dan Madinah.
Ada berbagai kisah menyentuh hati dari para CJH ini. Salah satunya kisah Ainur Rofiq (44), warga asal Dusun Besuki Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen Bojonegoro.
Dirinya terpilih untuk menjalankan rukun Islam ke-5 ini setelah sempat masuk ke dalam daftar cadangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa Opiq itu sempat masuk ke daftar cadangan karena menggantikan posisi sang ayah yang meninggal tahun 2021.
Sang ayah, Maliki (80) memang mendaftar untuk haji sejak 11 tahun lalu.
"Saya sebenarnya menggantikan bapak yang meninggal tahun kemarin. Saya juga yang daftarkan bapak 11 tahun lalu," ujar pria yang berprofesi sebagai wiraswasta.
Sang mendiang ayah direncanakan berangkat haji pada tahun 2020 lalu. Namun, pemerintah membatalkan keberangkatan tersebut akibat pandemi COVID-19.
"Bapak saya dulu tukang tambal ban dan reparasi sepeda, almarhum mengantre hampir 10 tahun untuk bisa berangkat haji," ungkap Opiq.
Namun ayahnya meninggal tanpa sebab sebelum berangkat haji. Tepatnya tahun 2021 lalu.
"Bapak saya sudah sepuh, usia sekitar 79 tahun. Lalu mendadak awal tahun 2021 meninggal dunia. Padahal sudah prepare persiapan berangkat waktu itu," tambahnya.
Sementara itu, suasana haru terlihat saat keluarga melepas keberangkatan Opiq di rumahnya. Dirinya berharap keberangkatannya ke Tanah Suci menjadi haji mabrur.
"Mohon doa agar perjalanan ibadah haji saya diberikan kelancaran dan kemudahan, Aamiin," tutur Opiq yang tak kuasa menahan Isak tangis di rumahnya.
(hse/fat)
