Kelompok Tani Ternak di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Lumajang mengumpulkan sapi-sapi yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Para sapi ini diisolasi di dalam satu kandang secara komunal.
Di lokasi layaknya rumah sakit bagi hewan ini, terdapat 37 ekor sapi milik warga yang terjangkit PMK. Bahkan, beberapa ekor sapi kondisinya hingga tak bisa berdiri.
Ketua Kelompok Tani Ternak, Suprapto mengatakan, inisiatif kandang komunal ini dilakukan untuk mengurangi penyebaran PMK pada ternak di Desa Bades. Selain itu, dengan adanya kandang komunal, penanganan kesehatan sapi bisa intensif dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena di sini, jangkauan dokter hewan lebih cepat. Mengingat, salah satu hambatan penanganan PMK di Lumajang adalah minimnya jumlah tenaga kesehatan hewan.
"Kandang komunal ini menangani sapi yang terjangkit PMK sehingga bisa sembuh. Dari 37 ekor sapi kini sudah 32 ekor yang sudah mulai nasfus makan," ujar Suprapto kepada detikJatim, Sabtu (4/6/2022).
Di kandang komunal bagi sapi yang terjangkit PMK ini, saban hari para peternak bergotong royong menyemprot cairan disinfektan di sekitar kandang. memberikan jamu tradisional pada sapi serta rutin dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan oleh dokter hewan.
"Yang kita lakukan di kandang ini ya menyemprot cairan disinfektan setiap hari, memberi ramuan jamu tradisional serta pemeriksaan kesehatan dan pengobatan oleh dokter hewan," tambah Suprapto.
Dari 37 ekor sapi dikandang sekitar 32 ekor sapi kini sudah mulai memiliki nafsu makan lagi sementara 5 sapi masih loyo dan lumpuh.
Dari data Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, wabah PMK menjangkit 1.244 ekor sapi, 15 ekor domba, 52 kambing dan 67 ekor kerbau. Sementara itu, sebanyak 17 ekor sapi mati.
(hil/dte)