Sebulan menjelang hari raya Idul Adha, Pemprov Jatim terus berupaya mengatasi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, khususnya sapi. Sejumlah upaya pun dilakukan.
Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mengungkapkan, sembari menunggu proses vaksin diproduksi, pihaknya terus menggencarkan proses pengobatan ke hewan.
"Sudah banyak hewan ternak yang sembuh dengan diberi pengobatan, mulai dari vitamin hingga analgesik. Menjelang Idul Adha begini, kita fokus caranya mengendalikan lalu lintas ternak," kata Emil di Surabaya, Sabtu (4/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Emil, mobilisasi hewan ternak di momen Idul Adha menjadi fokus pembahasan di Pemprov Jatim bersama Forkopimda. Pasalnya, banyak sapi kurban berasal dari Jatim yang dikirim ke luar provinsi.
"Sebenarnya sudah ada koordinasi antara Bu Gubernur dengan Forkopimda, dengan surat keterangan kesehatan hewan sebenarnya bisa dilakukan mobilisasi ternak. Kami diskusi dengan Kapolda Jatim, ini perlu dicocokin dengan lintas provinsi, apa di sana punya interpretasi yang sama," ungkapnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini juga mengutip fatwa MUI, bahwa hewan ternak yang bergejala ringan PMK atau sudah sembuh diperbolehkan untuk disembelih.
"Fatwa dari MUI jelas, kalau kondisinya ringan (hewan ternak) atau sudah sembuh boleh disembelih. Keterangan surat kesehatan hewan ini jadi proses tidak terpisahkan juga saat proses Idul Adha," katanya.
"Harapan kita jelang Idul Adha ini ada kejelasan soal mobilisasi hewan ternak, kita juga terus melakukan upaya penyembuhan ke sapi yang kena gejala PMK. Soal vaksin kita tunggu Kementan, kita fokus pengobatan," sambungnya.
Emil menyebut, langkah lockdown zonasi masih ditempuh di Jatim, agar memisahkan hewan yang terpapar dengan yang sehat. Sementara, fatality rate hewan yang terpapar PMK disebut Emil rendah.
"Saat ini tentu mengantisipasi penyebaran dengan lockdown zonasi ya. Fatality rate, ini saya ambil angka terakhir ya saya, misalnya ada 15 ribu kena, 2.800 yang sembuh, lalu 120 yang mati," bebernya.
Terakhir, pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim itu menambahkan, zona wabah PMK di Jatim baru di 4 daerah. Ada 8 daerah yang masih masuk kategori hijau, dan sisanya masuk kategori terpapar.
(dte/dte)