Atap Kelas SDN Kertowono Lumajang Ternyata Ambruk Sejak 2 Tahun Lalu

Atap Kelas SDN Kertowono Lumajang Ternyata Ambruk Sejak 2 Tahun Lalu

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Jumat, 03 Jun 2022 20:19 WIB
Siswa SD Negeri Kertowono 04 Lumajang sekolah di tenda darurat
Ruang kelas SDN Kertowono 04 Lumajang yang atapnya sudah ambruk 2 tahun lalu. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri Kertowono 04, di Desa Kertowono, Kecamatan Gucialit, Lumajang terpaksa belajar di tenda darurat. Atap 2 kelas di SD itu sudah ambruk sejak 2 tahun lalu.

"Kerusakan 2 kelas ini sekitar 2 tahun lalu. Sebelum pandemi sudah enggak bisa dipakai. Gentingnya sudah ada yang jatuh sehingga membahayakan anak-anak," ujar salah satu guru SDN Kertowono 4 Damsu kepada detikJatim, Jumat (4/6/2022).

Ia mengatakan, sebelum sekolah itu mendapat bantuan tenda darurat dari Dinas Pendidikan Lumajang siswa terpaksa sekolah di teras kelas yang masih kokoh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini Alhamdulillah dapat bantuan tenda, sehingga anak-anak bisa belajar. Cuma kalau siang udaranya pengap. Kalau sudah pengap saya pindah anak-anak ke teras. Kalau hujan, halamannya juga jadi becek," katanya.

Meski kondisi 2 kelas di sekolah itu sudah ambruk sejak 2 tahun lalu Damsu mengatakan tenda darurat dari Dinas Pendidikan baru didapatkan pada Maret lalu.

ADVERTISEMENT
Siswa SD Negeri Kertowono 04 Lumajang sekolah di tenda daruratSiswa SD Negeri Kertowono 04 Lumajang sekolah di tenda darurat Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim

"Ini sudah sejak Maret kemarin. Di dalam tenda ini ada 2 kelas. Kelas 1 dan kelas 3. Ada 17 orang (siswa) kelas 1, dan kelas 3 ada 20 orang," katanya.

Meski harus belajar di tenda darurat puluhan siswa kelas 1 dan kelas 3 itu terlihat bersemangat mengikuti setiap pelajaran yang disampaikan gurunya.

Hanya saja, tidak sedikit dari mereka yang mengeluh ketika pembelajaran berlangsung di siang hari. Terik matahari akan membuat suhu udara di tenda itu meningkat dan suasana menjadi pengap.

"Belajar di tenda ini suasananya pengap. Pas hujan becek. Ya, harapannya kelasnya dibangun supaya bisa belajar lagi di kelas," kata salah satu siswa Firman.

Damsu mengatakan, pihak sekolah sudah mengajukan proposal perbaikan dua ruang kelas yang rusak ke Dinas Pendidikan Lumajang. Dispendik menjanjikan perbaikan dilakukan tahun ini juga.




(dpe/iwd)


Hide Ads