.webp)
Puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri Kertowono 04, di Desa Kertowono, Gucialit, Lumajang terpaksa belajar di tenda darurat. Sebabnya, atap 2 ruang kelas di sekolah negeri itu ambruk.
Atap di bangunan kelas yang biasa dipakai kegiatan belajar mengajar itu hampir seluruhnya sudah ambruk sehingga sudah tidak bisa dipakai karena bisa membahayakan.
Sebelum mendapat bantuan tenda darurat, para siswa-siswi ini harus belajar di teras kelas yang masih kokoh karena memang sekolah itu tidak memiliki ruangan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah 2 bulan siswa kelas 1 dan 3 SDN Kertowono belajar di tenda yang merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Lumajang.
Jika kondisi hujan, para murid harus dipindahkan ke teras bangunan kelas lain karena tanah tempat berdiri tenda itu tergenang air dan becek.
"Ini sudah sejak Maret kemarin. Karena 2 ruangan kelas rusak sehingga membahayakan anak-anak jika ditempati," ujar salah satu guru SDN Kertowono 4 Damsu kepada detikJatim, Jumat (3/6/2022).
Meski harus belajar di tenda darurat puluhan siswa kelas 1 dan kelas 3 itu terlihat bersemangat mengikuti setiap pelajaran yang disampaikan gurunya.
Hanya saja, tidak sedikit dari mereka yang mengeluh ketika pembelajaran berlangsung di siang hari. Terik matahari akan membuat suhu udara di tenda itu meningkat dan suasana menjadi pengap.
"Belajar di tenda ini suasananya pengap. Pas hujan becek. Ya, harapannya kelasnya dibangun supaya bisa belajar lagi di kelas," kata salah satu siswa Firman.
Damsu mengatakan, pihak sekolah sudah mengajukan proposal perbaikan dua ruang kelas yang rusak ke Dinas Pendidikan Lumajang. Dispendik menjanjikan perbaikan dilakukan tahun ini juga.
(dpe/fat)
