Tahu Kah Kamu? Ternyata Ada 3 Versi Hari Ulang Tahun Surabaya

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 31 Mei 2022 16:41 WIB
Balai Kota Surabaya. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Surabaya berulang tahun yang ke-729, hari ini, Selasa (31/5/2022). Namun, tahu kah kamu kalau sebenarnya ada 3 versi hari ulang tahun Kota Pahlawan?

Kuncarsono Prasetyo, pendiri Komunitas Begandring Soerabaia mengatakan, sebelum diperingati tanggal 31 Mei, ternyata Hari Jadi Kota Surabaya pernah dirayakan pada tanggal dan bulan lain. Surabaya memiliki HUT yang ditetapkan pada tanggal 1 April 1906 oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Perayaan HUT Surabaya versi 1 April 1906 era Belanda bertahan hingga tahun 1975. Kemudian, Pemkot Surabaya saat itu tidak ingin ada bau kolonial. Oleh karena itu, dibentuk lah tim untuk meriset kembali dan mengubah hari ulang tahun Surabaya.

"Ada kelaziman kalau rata-rata pemerintah kolonial dulu itu kalau menetapkan HUT kota-kota lainnya tak hanya di Surabaya saja. Di Malang dan lainnya itu tanggal 1 April," kata Kuncar kepada detikJatim.

Peringatan HUT Surabaya sendiri selama ini didasari pada peristiwa pengusiran tentara Tartar oleh Raden Wijaya pada 1293. Artinya, jika dihitung hingga saat ini sudah 729 tahun. Peristiwa pengusiran tentara Tartar itu dianggap mempunyai nilai heroisme.

Akan tetapi, menurut Kuncar, peristiwa itu justru tidak ada hubungannya dengan heroisme. Sebab, peristiwa itu didasari kelicikan Raden Wijaya yang berhasil mengelabui dan mengusir Tartar.

Polemik soal kepastian HUT Surabaya juga pernah terjadi saat Komunitas Begandring Soerabaia menggelar forum bersama sejumlah pakar, pegiat sejarah, hingga jurnalis senior. Di forum itu, tanggal 31 Mei yang diperingati sebagai ulang tahun Surabaya justru gugur dalam fakta sejarah. Kuncar menyebut, 31 Mei tidak mempunyai pijakan atau dasar sejarah.

"Pemkot Surabaya waktu itu tahun 1975 membentuk tim yang terdiri dari para sejarawan yang kemudian menetapkan bahwa 31 Mei sebagai Hari Ulang Tahun," ujarnya.

Kemudian, terdapat versi lain pada HUT Sruabaya. Kuncar menyebut, jika nama Surabaya pernah tertulis di Prasasti Canggu, tertulis tanggal 7 Juli 1358. Lalu dikuatkan oleh karya Prapanca dalam Negarakertagama yang menyebut Raja Hayam Wuruk pernah mengunjungi Surabaya tahun 1365.

Di prasasti Canggu tersebut disebutkan ada kata Bekul yang diyakini sebagai Bungkul. Gesang dianggap sebagai wilayah Pagesangan. Surabaya sendiri disebut dengan ejaan Churabaya, artinya tempat di pinggiran sungai.

Kuncar juga menyebut, jika penetapan HJKS ini didasarkan pada adanya tata pemerintahan yang terbentuk pertama kali. Oleh karena itu, terjadi saat Raden Rahmat yang mulai berdiam di Ngampel Dento dari Trowulan.

"Tapi kalau dilihat dari pemerintahan modern, ya pada tanggal 1 April 1906 itu yang versi Belanda. Tapi kita tidak dalam rangka mana versi yang benar, karena itu perlu kajian sendiri," jelasnya.

Menurut Dosen Sejarah Universitas Airlangga (Unair), Purnawan Basundoro, Belanda menetapkan tanggal 1 April 1906 itu bukan sebagai hari ulang tahun. Melainkan, penetapan adminstrasi Pemerintahan Kota Surabaya.

"Kota Surabaya itu ditetapkan sebagai pemerintahan yang otonom itu pada 1 April. Kalau versi pemkot (HUT Surabaya), ya 31 Mei yang sekarang diperingati," kata Purnawan.

Maka, pengertian dari 1 April dan 31 Mei tersebut berbeda. Yakni penetapan dan berdirinya kota versi Pemkot Surabaya.

"Kalau penetapan sebagai pemerintah kota itu tanggal 1 April 1906, Surabaya sebagai pemerintahan otonom. Kalau 31 Mei tahun 1293 itu kan mungkin berdirinya Kota Surabaya menurut versi pemkot. Tapi, bukan berdirinya pemerintah kota. Beda itu," tegas Purnawan.



Simak Video "Video: Diduga 20 Tahun KDRT Istri, Suami di Surabaya Ditangkap Polisi"

(dte/dte)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork